Home Internasional Lockdown 9 Juta Penduduk, COVID-19 Melonjak di China

Lockdown 9 Juta Penduduk, COVID-19 Melonjak di China

Beijing, Gatra.com - China pada hari Jumat memerintahkan penguncian sembilan juta penduduk kota timur laut Changchun, di tengah lonjakan baru kasus COVID-19. Daerah ini yang dikaitkan dengan varian omicron yang sangat menular.

Associated Press, Jumat (11/3) melaporkan, otoritas setempat meminta masyarakat harus tetap di rumah. Hanya satu anggota keluarga diizinkan keluar untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya setiap dua hari. Semua penduduk harus menjalani tiga putaran pengujian massal. Adapun perdagangan yang tidak penting telah ditutup dan jaringan transportasi ditangguhkan.

Penguncian terbaru, yang juga mencakup daerah Yucheng dengan jumlah 500.000 orang di provinsi timur Shandong, menunjukkan bahwa China kembali menekan penyebaran Corona, sepanjang dua tahun terakhir. Sejumlah langkah-langkah pencegahan telah dilakukan.

China melaporkan ada 397 kasus transmisi lokal lainnya secara nasional pada hari Jumat. Terdapat 98 di antaranya di provinsi Jilin yang mengelilingi Changchun, pusat industri otomotif negara itu. Di seluruh provinsi, kasus telah melebihi 1.100 sejak wabah terbaru pertama kali menyerang akhir pekan lalu.

Hanya dua kasus yang dilaporkan di Changchun pada hari Jumat, sehingga totalnya menjadi 78 dalam beberapa hari terakhir. Pihak berwenang telah berulang kali akan mengunci komunitas mana pun "tanpa toleransi".

Terdapat 93 kasus lainnya dikonfirmasi di kota terdekat Jilin. Pihak berwenang telah memerintahkan penguncian sebagian di kota dan memutuskan hubungan perjalanan dengan kota-kota lain.

Pejabat Universitas Sains dan Teknologi Pertanian Jilin telah dipecat karena diketahui membiarkan sekelompok orang yang terinfeksi berkeliaran. Kasus itu dilaporkan di kampus setelah siswa mengeluh di media sosial. Belakangan mereka yang dites positif kemudian dikurung di perpustakaan sekolah, dan bangunan lain dalam situasi memprihatinkan.

Sekolah tersebut mencatat ada 74 kasus yang dikonfirmasi dan memindahkan lebih dari 6.000 orang ke karantina.

3579