Solo, Gatra.com - Oknum dokter yang menjadi tersangka teroris asal Kelurahan Gayam, Kacamatan/Kabupaten Sukoharjo, dokter Sunardi (54), merupakan alumni Universitas Sebelas Maret (UNS). Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Prof. Dr. Reviono membenarkan hal tersebut. 

"Dia (Sunardi) lulus program studi S1 Tahun 1990, dan lulus profesi pada tahun 1994," kata Reviono ketika dihubungi Ahad (13/3). 

Diketahui, dr. Sunardi masuk menjadi mahasiswa S1 kedokteran UNS pada 1986. Namun selama di UNS, hanya menempuh program S1 di Fakultas Kedokteran, dan tidak melanjutkan pendidikan sebagai spesialis di kampus tersebut.

Reviono menuturkan, ia mengetahui Sunardi dari keberadaannya yang tergabung Ikatan Keluarga Alumni FK UNS. Selebihnya, dia tidak mengenal lebih jauh. 

Bahkan di organisasi alumni, dr. Sunardi tidak begitu aktif dan tidak menjadi pengurus. Ia juga tidak mengetahui apakah yang bersangkutan terkait aktivitas soal politik atau gerakan lainnya.

"Saya kurang tahu, karena informasinya itu dari keluarga alumni Fakultas kedokteran UNS. Mereka mengatakan jika memang satu angkatan, orangnya baik, dan di tempat praktiknya diterima baik," ujarnya.

Diketahui, terduga teroris yang berprofesi sebagai dokter umum tersebut membuka praktik di rumahnya di Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kacamatan/Kabupaten Sukoharjo. Ia meregang nyawa saat dilakukannya operasi penangkapan oleh Densus 88 di Dusun Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu lalu (9/3).