Home Internasional Arab Saudi Eksekusi 81 Orang Sehari Terbesar Dalam Beberapa Dasawarsa

Arab Saudi Eksekusi 81 Orang Sehari Terbesar Dalam Beberapa Dasawarsa

Jakarta, Gatra.com - Arab Saudi telah mengeksekusi 81 pria pada Sabtu lalu (12/3). Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada Minggu (13/3) seperti dikutip oleh Reuters.

 

Dari 81 tereksekusi mati tersebut, termasuk tujuh warga Yaman dan satu warga Suriah. Eksekusi massal ini tercatat terbanyak dalam beberapa dasawarsa ini.

 

Pada 2021 dilaporkan hanya 67 eksekusi mati, sementara itu pada tahun 2020 hanya 27 eksekusi.

 

Dalam pernyataannya Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan pelanggaran yang dilakukan terpidana mati berkisar dari bergabung dengan sejumlah kelompok militan hingga memiliki keyakinan menyimpang.

 

"Orang-orang ini, berjumlah 81 orang, dihukum karena berbagai kejahatan termasuk membunuh pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah," bunyi pernyataan itu seperti diberitakan Reuters (13/3).

 

"Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini juga termasuk berjanji setia kepada organisasi teroris asing, seperti ISIS (Negara Islam), al-Qaeda dan Houthi," tambahnya.

 

Sejauh ini, Kementerian tidak mengatakan secara detail bagaimana eksekusi dilakukan.

 

Mereka yang diesekusi termasuk 37 warga negara Saudi yang dinyatakan bersalah dalam satu kasus karena mencoba membunuh petugas keamanan dan menargetkan kantor polisi dan konvoi, tambah pernyataan itu.

 

Eksekusi massal tersebut bisa jadi akan menarik perhatian pada catatan hak asasi manusia di Arab Saudi, saat kekuatan dunia terfokus pada invasi Rusia ke Ukraina.

 

Kelompok hak asasi manusia menuduh Arab Saudi memberlakukan undang-undang yang membatasi ekspresi politik dan agama. Mereka juga mengkritiknya karena menerapkan hukuman mati, termasuk untuk terdakwa yang ditangkap ketika masih di bawah umur.

 

"Ada tahanan karena pilihan hati nurani di hukuman mati Saudi, dan yang lainnya ditangkap sebagai anak-anak atau didakwa dengan kejahatan tanpa kekerasan," kata Soraya Bauwens, wakil direktur badan amal anti hukuman mati Reprieve, dalam sebuah pernyataan.

 

Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan mereka melindungi keamanan nasionalnya melalui undang-undangnya.

 

Kantor berita negara SPA mengatakan bahwa terdakwa diberikan hak untuk mendapatkan pengacara dan dijamin hak penuh mereka di bawah hukum Saudi selama proses peradilan.

 

Menurut laporan media pemerintah, seperti diberitakan oleh Reuters, Kerajaan pernah mengeksekusi 63 orang dalam satu hari pada tahun 1980, setahun setelah gerilyawan merebut Masjidil Haram di Mekah.

 

Lalu sebanyak 47 orang, termasuk ulama terkemuka Muslim Syiah Nimr al-Nimr, dieksekusi dalam satu hari pada tahun 2016.

 

211