Banjarmasin, Gatra.com - Dua pekan menjelang bulan puasa, stok gula pasir di gudang Bulog Kalimantan Selatan (Kalsel) menipis. Saat ini, gula pasir pesanan Bulog Kalsel memang sudah tiba di Banjarmasin sebanyak 50 ton.

Namun hal itu belum sepenuhnya bisa dibongkar, karena terkendala supir angkutan yang sempat mogok kerja sebagai bentuk protes kepada Pertamina karena sulitnya mendapatkan BBM jenis solar.

Kepala Perum Bulog Kalsel, Muhammad Imron Rosidi mengungkapkan, untuk menjamin ketersediaan gula pasir pada bulan puasa dan lebaran Idul Fitri, Bulog Kalsel sudah memesan lagi sebanyak 500 ton gula.

"Yang kita pesan 500 ton itu diharapkan akhir Maret sudah tiba di Banjarmasin," ujar Imron kepada Gatra.com di Banjarmasin, Senin (14/3).

Menurut Imron, untuk memenuhi kebutuhan gula di Kalsel, pihaknya berusaha semaksimal mungkin melakukan order kepada beberapa produsen gula.

"Kita cari gula tidak di satu pabrik saja. Kita coba ke pabrik mana yang siap. Karena permintaan gula jelang Ramadhan dan Idul Fitri tentu sangat tinggi," ujarnya.

Imron juga menyampaikan stok beras yang saat ini masih sangat cukup. Beras yang tersimpan di gudang masih ada 10 ribu ton.

Sedangkan untuk minyak goreng, beber Imron, Bulog Kalsel masih kesulitan untuk mendapatkannya.

"Stok minyak goreng kita tidak banyak. Sulit mencari supplier minyak. Dalam satu hari paling kita dapat 1000 sampai 2000 liter. Itu hanya habis untuk operasi pasar murah," ucapnya.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan daging, Bulog Kalsel sudah mengorder sebanyak 28 ton sesuai kapasitas tempat penyimpanan daging beku yang dimiliki.

"Kita yakin untuk kebutuhan pangan masyarakat di bulan Ramadhan dan Idul Fitri aman," tukasnya.