Home Ekonomi Jelang MotoGP dan Ramadhan, Wagub NTB: Distribusi Minyak Goreng Perlu Diperbaiki

Jelang MotoGP dan Ramadhan, Wagub NTB: Distribusi Minyak Goreng Perlu Diperbaiki

Mataram, Gatra.com - Menjelang perhelatan event MotoGP, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Sitti Rohmi Djalilah menegaskan, distribusi kebutuhan pokok berupa minyak goreng dari distributor ke retail atau pasar hingga sampai kepada masyarakat harus diperbaiki.

"Pola dan rantai distribusinya harus dipikirkan jalan keluarnya, apalagi menjelang MotoGP dan menghadapi bulan Ramadhan. Jadi hal seperti ini jangan dibiarkan terlampau lama, harus ada solusi untuk mengurai permasalahan tersebut," katanya di Mataram, Senin (13/3).

Ia berharap agar pintu masuknya minyak goreng dari pabrik ke distributor-distributor di NTB harus jelas. Baik itu jumlah distributor, cara droping ke retail maupun pasar, hingga ke konsumen atau masyarakat.

"Jadi harus kita tahu masuknya ke NTB, normalnya perbulan itu berapa, sehingga ketahuan persentase terpenuhinya kebutuhan minyak goreng," terang wanita yang akrab disapa Ummi Rohmi itu.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Fathurrahman berjanji akan segera mengatasi masalah kebutuhan pokok minyak goreng ini. "Apalagi menjelang MotoGP harus segera diatasi agar tidak mencuat," ucapnya.

Menurutnya, para UMKM maupun industri-industri kuliner yang berpartisipasi mensukseskan event MotoGP membutuhkan pasokan demi terjaminnya kebutuhan saat pelaksanaan event tersebut.

Berdasarkan data Dimas Perdagangan NTB, kebutuhan minyak goreng di NTB sebanyak 1,7 juta liter sampai 2,2 juta liter perbulan. Antara 50 ribu hingga 60 ribu liter perhari. Dari paparan beberapa distributor di NTB khususnya di pulau Lombok, saat ini para distributor hanya mampu menyediakan sekitar 1.500 liter perhari.

Ia juga menjelaskan, pasokan minyak goreng dari produsen ke distributor belum secara kontinyu tersedia. "Kadang dalam sehari, datang dua sampai kontainer, sehari atau dua hari langsung di droping ke retail dan pasar, sehingga hari berikutnya sudah tidak ada," ucapnya

Ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Satgas dan para distributor untuk mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan minyak goreng. Termasuk untuk mengikuti ketetapan HET minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter. Namun saat ini harga yang beredar di pasar tembus hingga angka Rp18.000 sampai Rp25.000.

“Sejumlah harga kebutuhan pokok masih tergolong tinggi di pasar tradisional, meski momen awal tahun sudah berlalu hampir dua pekan,” ujarnya.

1083