Home Kesehatan Badan Kuning pada Bayi dan Anak, Berikut Edukasi Efektif dari Siloam Hospitals Purwakarta

Badan Kuning pada Bayi dan Anak, Berikut Edukasi Efektif dari Siloam Hospitals Purwakarta

Purwakarta, Gatra.com- Pada bayi yang baru lahir dengan kondisi kuning hampir 80% secara medis adalah normal. Namun jika kondisi kuning ditemukan pada usia anak, artinya sudah bisa dipastikan mengalami kuning yang tidak normal.
Spesialis Anak Siloam Hospitals Purwakarta, dr. Robby Godlief M. Sp.A mengatakan bahwa badan kuning merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh bayi dan anak-anak. Batasan bayi kuning yang normal yaitu dengan rentan waktu setelah 24 jam.

"Tetapi jika ditemukan bayi dengan kulit kuning dalam waktu kurang dari 24 jam maka diartikan bayi tersebut tidak normal," tutur Dr Robby dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Senin (14/3).

Menurut dr. Robby risiko bayi menjadi kuning utamanya terjadi pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram dan ayi kurang bulan maupun cukup bulan. Serta bayi memiliki benjolan akibat trauma jalan lahir pada bagian kepala dapat beresiko bayi menjadi kuning.

"Bahkan bayi dengan berat badan berlebih yang diatas 4 kg pun dapat beresiko menjadi kuning. Sementara pada anak komplikasi sakit kuning dapat mengakibatkan terjadinya gagal hati akut bahkan sampai gagal hati yang kronis," ungkap dr Robby .

Dalam beberapa kasus ditemukan juga adanya bayi yang mengalami kuning setelah beberapa hari dilahirkan. Hal ini banyak disebabkan oleh kurangnya asupan ASI.

Tidak sedikit para ibu yang menyusui bayinya terlalu cepat hanya dalam rentan waktu kurang dari 10 menit. Hal ini tercermin saat bayi ditimbang berat badannya tidak mengalami peningkatan.

“Setiap bayi yang langsung mendapatkan ASI dari sang Ibu alangkah baiknya menetek selama minimal 10 sampai dengan 15 menit, dikarenakan kandungan ASI hind milk yang jumlah lemaknya lebih banyak baru didapatkan pada waktu tersebut,” ucap dr Robby.

Jika ditemukan kendala bagi bayi karena sang Ibu tidak bisa memproduksi ASI dengan baik, dapat disarankan menggunakan susu formula yang mengandung MCT (Medium Chain Triglyceride). Namun begitu, pada dasarnya asupan bagi bayi yang paling baik adalah dengan pemberian ASI.

Pemeriksaan laboratorium awal yang dapat dilakukan pada kasus badan kuning bayi dan anak adalah bilirubin. Untuk hal penanganan dapat dilakukan sinar melalui fototerapi pada bayi baru lahir.

Jika ditemukan bilirubin yang meningkat akibat proses infeksi maka penanganannya adalah menghilangkan infeksi yang terjadi. Se dgndangkan kuning karena kelainan organ anatomi tubuh maka bisa dipertimbangkan perlu atau tidaknya tindakan operasi.

Bayi yang kuning Apakah perlu dijemur?

Sinar matahari lebih diperlukan untuk mendapatkan asupan vitamin D. Untuk bayi yang kuning dengan kondisi normal tidak masalah karena akan hilang dengan sendirinya tanpa harus melalui proses dijemur matahari.

Sinar matahari yang paling bagus adalah antara pukul 09.30 hingga 13.00, karena terdapat sinar UVB yang diperlukan tubuh dalam proses metabolisme vitamin D.

Sangat direkomendasikan saat menjemur tidak harus terlalu lama atau bahkan sampai berjam-jam. Hal ini tergantung juga dari jenis warna kulit sang bayi, untuk bayi-bayi di Indonesia kurang lebih cukup dalam waktu 10 sampai maksimal 15 menit.

Jadi dalam hal menjemur bayi untuk menyembuhkan kuning hanyalah sebuah mitos yang salah. Apalagi menjemur dengan waktu yang lama tanpa terdapat sinar UVB.

Paling tepat dilakukan fototerapi di rumah sakit dengan melalui blue-green light pada bayi-bayi yang kadar bilirubinnya melebihi ambang batas normal.

91