Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyambangi pabrik minyak goreng di kawasan Marunda, Jakarta Utara pada Selasa (15/3).

"Saya bersama Pak Mendag meninjau langsung proses, mulai dari kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang diputuskan oleh Mendag," katanya.

Di pabrik minyak goreng milik PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas (BKP) ini, Listyo Sigit menemukan bahwa harga jual pabrik sudah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah. Malahan, kapasitas produksinya saat ini sudah meningkat dua kali lipat dari kondisi normal.

"Tentunya ini menjadi catatan kami. Saya akan melaksanakan pengecekan lagi ke wilayah lain untuk memastikan bahwa sebenarnya kebijakan DMO sudah berjalan," ucapnya.

Dengan temuan ini, Listyo Sigit berjanji akan terus melakukan penyelidikan terkait masalah stok dan harga minyak goreng di masyarakat. Lantaran, stok dan harga di pabrik, khususnya BKP, sudah mencukupi dan sesuai aturan.

"Apakah ada pabrik lain yang produksinya menurun, atau ada yang tidak berproduksi sama sekali, atau tetap normal. Jadi hal-hal ini yang akan kita cek," jelasnya.

Di sisi lain, Lutfi juga menyebut masih terdapat kemungkinan-kemungkinan terkait permasalahan minyak goreng ini. Pasalnya, harga CPO dunia sedang tinggi yang memungkinkan munculnya mafia-mafia minyak goreng.

"Ini yang sedang kita cek, dan kita mau memperingatkan terutama bagi mafia-mafia minyak goreng yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Kita akan datang, dan akan kita tertibkan, dan akan kita sikat bersama," tegas Lutfi.