Home Pendidikan Ekosistem Riset di Kampus Masih Belum Ideal

Ekosistem Riset di Kampus Masih Belum Ideal

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menilai bahwa pembenahan ekosistem riset di Perguruan Tinggi masih jadi persoalan yang perlu diselesaikan.

Hal ini patut dilakukan sebagai bentuk perbaikan ekosistem riset di tanah air. Perbaikan perlu dilakukan, sambung Nadiem, melihat fakta bahwa tidak semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki ekosistem riset yang baik.

“Ekosistem riset yang ideal adalah yang mampu menjadikan penelitian sebagai landasan produksi pengetahuan. Sivitas akademika pun harus aktif mengisi kegiatan penelitian,” ujar Nadiem dalam sebuah kegiatan daring, Rabu (16/3).

Menurut mantan bos Gojek itu, ekosistem riset yang hidup dan aktif nantinya akan membuahkan karya penelitian yang inovatif dan berkualitas. Imbasnya, masyarakat pun menjadi pihak yang diuntungkan karena hasil riset yang didorong juga merupakan karya yang mampu memberi kontribusi di masyarakat.

“Untuk menumbuhkan ekosistem, civitas akademika harus diberikan kesempatan kolaborasi dan kampus harus terbebas dari hambatan dana yang menghambat kualitas riset," tegasnya.

Sementara itu, ditambahkan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Nizam, pihaknya menggandeng United Kingdom-Indonesia Consortium for Interdisciplinary, untuk menghadirkan program Riset Inovatif Produktif-United Kingdom (UK) Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (RISPRO-UKICIS).

Melalui program ini, Nizam berharap ekosistem kolaborasi riset bisa terakselerasi, khususnya di ekosistem pendidikan tinggi.

“Program ini juga dapat meningkatkan kekuatan dan citra Indonesia sebagai negara mitra riset internasional,” tandasnya.

60