Home Ekonomi Penyaluran Dana Bantuan Sembako di Lampung Capai 98%

Penyaluran Dana Bantuan Sembako di Lampung Capai 98%

Sentul, Gatra.com – Penyaluran dana bantuan program kartu sembako di Provinsi Lampung telah mencapai 98% dari target sejumlah 705 ribu keluarga penerima manfaat (KPM). Capaian tersebut hasil kerja selama 2 pekan.

“Di Provinsi Lampung target penyaluran kepada 705 ribu KPM. Saat ini sudah tersalurkan 98%,” kata Risdayati, Kepala PT Pos Indonesia KCU Bandar Lampung dalam keterangan tertulis diterima pada Kamis (17/3).

Capaian tersebut merupakan komitmen Pos Indonesia melakukan percepatan penyaluran dana bantuan program kartu sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kemensos menargetkan penyaluran dana Bantuan Program Sembako atauBantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau secara tunai terhadap 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia. Guna memperlancar proses penyaluran, Kemensos menggandeng PT Pos Indonesia (Persero).

Penyaluran dana bantuan program kartu sembako tahun 2022 dilakukan serentak mulai Minggu, 20 Februari. Dana yang diserahkan kepada KPM sebanyak Rp600 ribu untuk 3 bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret (per bulan Rp200 ribu).

Berhasil menyalurkan hampir seluruh alokasi bantuan, Risda membongkar kunci suksesnya. Ia mengatakan, pihaknya terlebi dahulu melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah dan aparat, serta tim.

“Kami juga tidak hanya mengandalkan pegawai PT Pos, tapi melibatkan tenaga pendamping untuk mempercepat penyaluran ke rumah KPM,” ujarnya.

Untuk diketahui, Pos Indonesia menyalurkan dana program kartu sembako melalui tiga metode, yaitu diambil langsung di Kantor Pos, disalurkan melalui komunitas, atau diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door).

Kepada penerima, Risdayati menjelaskan bahwa uang bantuan bebas dibelanjakan sesuai kebutuhan dan di mana saja. “Belanja di warung mana saja, terserah. Kita pasang spanduk di lokasi penyaluran bahwa tidak boleh berjualan di lokasi penyaluran dan tidak ada potongan apapun,” ucapnya.

Lantaran penyaluran dilakukan di tengah situasi pandemi, Pos Indonesia menerapkan sistem jadwal yang dibagi menjadi beberapa shift. Pihaknya membuat jadwal untuk menghindari kerumunan masyarakat.

“Sementara untuk KPM lansia atau yang sedang sakit, bantuan kami antar langsung ke rumahnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Risdayati mengatakan, masyarakat sangat antusias menerima bantuan dalam bentuk uang tunai. ”Animo masyarakat tinggi. Mereka sangat senang menerima tunai. Harapan kami, diberi kepercayaan lagi untuk menyalurkan bantuan serupa,” katanya.

Antusiasme dan raut kegembiraan tampak di wajah para penerima bantuan dana program kartu sembako. Salah satunya, Farida. Ia penerima manfaat dari Kota Bandar Lampung, sehari-harinya berdagang pecel dan soto.

Setiap hari, Farida berdagang demi memenuhi kebutuhan anak-anak. Terlebih suaminya telah meninggal dunia sejak 2011 akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Ia mengaku senang menerima bantuan untuk meringankan beban hidupnya.

"Saya senang banget dapat bantuan. Siapa coba yang mau kasih uang cuma-cuma di zaman covid-19, zaman susah, begini?" kata Farida.

Uang bansos senilai Rp600 ribu akan digunakan Farida untuk berbelanja sembako. ”Sebelumnya, saya dapat bantuan beras, ayam, buah, dan telur. Kalau sekarang, terima tunai. Uangnya dipakai untuk membeli sembako dan memenuhi kebutuhan hidup," katanya.

Tak lupa Farida mengucapkan syukur dan terima kasih atas bantuan yang diterima dari pemerintah tersebut. “Terima kasih banyak Pak Jokowi sudah membantu masyarakat kecil. Terima kasih Kementerian Sosial dan Pos Indonesia. Saya merasa diperhatikan oleh pemerintah,” tuturnya.

Ternyata, kebahagiaan tak hanya dirasakan oleh KPM. Warga yang tak mendapat bantuan juga ikut senang. Misalnya, Ida Lina, pedagang sayur di Rajabasa, Bandar Lampung.

"Walau saya enggak dapat bantuan, saya senang karena sayuran saya dibeli oleh mereka yang menerima bantuan. Alhasil warung saya jadi laku juga, membantu buat tambahan biaya hidup keluarga saya," ucapnya.

33