Home Kesehatan Mendagri: Kebijakan Presiden Jokowi Tepat Atasi Pandemi dengan Pembatasan Bertahap

Mendagri: Kebijakan Presiden Jokowi Tepat Atasi Pandemi dengan Pembatasan Bertahap

Jakarta, Gatra.com – Mayoritas penduduk Indonesia mempunyai antibodi dari SARS-CoV- 2 yang cukup tinggi, yakni sebesar 86,6%?. Demikian kesimpulan hasil survei berjudul “Hasil Serologi Survey Nasional” yang dirilis secara virtual pada Jumat (18/3).

“Kesimpulan survei kami, mayoritas penduduk Indonesia mempunyai antibodi dari SARS-CoV- 2 sebesar 86,6%, baik dari riwayat terdeteksi atau telah divaksinasi,” kata Pandu Riyono, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI).

Survei nasional tersebut dilakukan pada Maret-Desember 2021 di 100 kota atau kabupaten. Hasilnya disampaikan para ahli di depan Menteri Dalam Negeri (Mendari) M. Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Soal hasil survei tersebut, Tito tetap mengingatkan masyarakat bahwa meskipun mayoritas penduduk Indonesia antibodinya cukup tinggi, namun jangan ada euforia di masyarakat.

“Tetap pakai masker, jaga protokol kesehatan karena antibodi tidak bisa mencegah inveksi, masker yang bisa mencegah inveksi,” ujarnya.

Terlebih lagi, lanjut Tito, masih ada 13,4% daerah yang memiliki antibodi rendah, seperti di Kota Singkawang dan Puncak Jaya, ini menjadi prioritas vaksinasi. "Daerah yang masih rendah akan kami genjot dengan vaksinasi," ujarnya.

Dari data survei nasional tersebut, Tito menilai tepat kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi pandemi Covid-19.

“Kalau kita total lockdow, human cost-nya terlalu besar, ekonomi juga tak berjalan dan kekebalan masyarakat hanya dari vaksinasi sementara jumlah rakyat kita sangat besar. Dengan limited restriction, terbukti kita lebih kuat, ada kekebalan alami karena inveksi maupun vaksinasi," ujar Tito.

Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin membenarkan apa yang disampaikan Mendagri, yakni agar tetap memakai masker karena mencegah penularan Covid-19.

"Terbukti adanya kombinasi inveksi dan imunisasi membuat antibodi menjadi kuat. Jadi segera vaksinasi. Kemenkes akan melanjutkan survey ini ke depan karena sangat berguna bagi kebijakan yang berbasis bukti," ujarnya.

173