Timor Leste, Gatra.com - Duta Besar Indoensia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik mengapresiasi proses pemilu Presiden Sabtu 19 Maret 2022 yang berlangsung cukup aman dan kondusif.

“Sebagai negara sahabat, tentunya yang pertama, kami mengapresiasi proses pemilihan Presiden Timor Leste kelima yang telah berjalan bagus aman dan kondusif,” kata Okto Dorinus Manik kepada Gatra.com, Ahad (20/3).

Apresiasi Dubes Okto ini karena dua minggu sebelum Pilpres sebagian besar dari 6000 WNI yang ada di Timor Leste minta untuk eksodus ke sejumlah wilayah di Indonesia.

“Dua minggu sebelum Pilpres ada sejumlah WNI yang minta eksodus, keluar dari Timor Leste saat pemilihan Presiden. Kepada mereka saya menghimbau agar tetap tenang, tidak perlu eksodus saat Pemilu Presiden 19 Maret 2022 mendatang. Ini karena saya telah melakukan koordinasi dengan para pejabat dan tokoh masyarakat Timor Leste. Mereka menjamin akan aman baik sebelum dan sesudah Pilpres. Ternyata terbukti ada benarnya,” jelas Okto.

Lebih lanjut Okto menyebutkan kerisauan WNI terkait akan terjadi insiden kekacauan pada Pilpres Timor Leste ini terutama WNI yang kawin campur, nota bene suami atau isterinya warga negara Timor Leste. Ini karena mereka pendukung kandidat tertentu, calon Presiden.

“Saat ini ada sekitar 1000 WNI yang suami atau isterinya warga negara Timor Leste. Mereka ini juga ada yang menjadi anggota Partai tertentu yang memiliki kandidat calon Presiden,” katanya.

Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya Jose Ramos Horta yang dicalonkan Partai CNRT pimpinan Xanana Gusmao saat ini sementara unggul memimpin perolehan suara pemilihan Presiden Timor Leste Sabtu, (19/03).

Sesuai data sementara yang masuk ke Komisi pemilihan Umum, peraih nobel perdamaian ini sudah mengumpulkan 40,60 persen dari total 859.613 ribu suara dari 13 Distrik yang ada di bekas Provinsi Indonesia ke-27 itu. Disusul Fransisco Guteres alias Lu Olo (petahana) dengan angka 22, 1 persen.

“Hasil sementara yang masuk ke Komisi Pemilihan Umum Timor Leste, kandidat kami Jose Ramos Horta unggul sementara dalam perolehan suara. Dengan kondisi ini kami yakin menang satu putaran,” klaim Fransisco Dos Santos salah satu anggota Partai CNRT, Sabtu (19/3)

Lebih lanjut Fransisco menyebutkan kemenangan Horta ini hampir merata di 13 Distrik yang ada di Timor Leste. Namun perolehan suara terbesar terjadi di Distrik Aileu, Ermera, Liquisa, Bobonaro, Ambeno, Covalima dan kota Dili.

“Kemenangan kami hampir merata di 13 Distrik. Namun terbesar pada 7 Distrik yakni Aileu, Ermera, Liquisa, Bobonaro, Ambeno, Covalima dan kota Dili. Dengan kondisi ini kami yakin tidak terjadi pemilu putaran kedua yang direncanakan 19 April 2022 mendatang,” jelas Fransisco.

Sementara itu Presiden Komisi Pemilihan Umum Timor Leste, José Belo mengatakan pemilu Presiden Timor Leste kelima ini berjalan aman dan lancar dalam suasana yang cukup kondusif.

“Syukur, Puji Tuhan. Pemilu Presiden berjalan aman dan lancar, Semuanya dalam sistau yang cukup kondusif,” kata José Belo.

Dia menyebutkan pada pemilu kali ini ada 1.500 tempat pemungutan suara. Selain dalam negeri ada 5 negara dengan pusat pemungutan suara diaspora termasuk Indonesia. Pemilu ini diawasi langsung 30 organisasi nasional dan internasional.

“Pemilu Presiden Timor Leste kali ini dipantau langsung 30 organisasi dalam dan luar negeri. Kesan mereka pemilu ini berlangsung bebas aman dan rahasia. Mereka puji ini,” kata Belo.