Home Regional Pengakuan Ibu Bunuh Anak di Brebes: Biar Mereka Nggak Hidup Susah

Pengakuan Ibu Bunuh Anak di Brebes: Biar Mereka Nggak Hidup Susah

Brebes, Gatra.com - Seorang ibu di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah tega menggorok tiga anaknya hingga salah satu dari mereka tewas. Ibu muda bernama Kanti Utami itu mengaku ingin menyelamatkan anak-anaknya.

Pengakuan tersebut diketahui dari video yang beredar tak lama usai kejadian. Dalam video itu Kanti terlihat duduk di sebuah sel tahanan polisi. Dia menampik mengalami gangguan kejiwaan.

"Saya nggak gila. Saya ingin menyelamatkan anak saya, biar nggak hidup susah," tuturnya dari dalam sel tahanan kepada seorang pria diduga polisi yang menanyainya.

Kanti juga mengaku ingin disayang oleh suaminya. Menurut dia, sang suami sering mengangur.

"Saya nggak sanggup kalau kontraknya habis lagi. Saya cuma mau menyelamatkan anak-anak biar nggak dibentak-bentak. Mendingan mati saja, biar nggak ngerasain sedih," ujarnya.

Setelah pengakuan itu, Kanti kembali menyebut dirinya tidak mengalami gangguan kejiwaaan. "Saya nggak gila, pak. Dari kecil saya sudah dikurung," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes digemparkan dengan pembunuhan yang diduga dilakukan ibu terhadap anaknya, Minggu (20/3). Seorang anak pelaku tewas usai digorok.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi sekitar pukul05.00 WIB di rumah pelaku di Dukuh Sokawera RT 03 RW 02, Desa Tonjong. Pelaku yakni Kanti Utami (40).

Kanti diduga menggorok tiga anak kandungnya, yakni KSZ (10), ATR (7) dan E (5) menggunakan pisau. Salah satu di antaranya, yaitu ATR ditemukan tewas dengan luka di bagian leher. Sedangkan kakak dan adik bocah malang itu mengalami luka-luka.

Salah seorang tetangga pelaku, Novi (35) mengungkapkan, dia dan sejumlah tetangga pelaku yang lain awalnya mendengar suara teriakan minta tolong dari Hamidah, bibi korban, yang berada di dalam rumah pelaku.

Hamidah terdengar meminta tolong sembari menggedor-gedor pintu salah satu kamar di rumah pelaku.

"Kejadiannya tadi habis salat Subuh, Mbak Midah yang satu rumah gedor-gedor pintu kamar, minta tolong. Kita tetangga kan langsung ke situ dan buka paksa pintu," ungkapnya, Minggu (20/3).

Menurut Novi, setelah pintu didobrak, di dalam kamar terdapat tiga anak pelaku dengan kondisi terluka. Salah satu dari mereka bahkan sudah meninggal dengan luka sayatan di bagian leher.

"Tiga-tiganya luka. Ada yang di leher, ada yang di bawah leher, dada. Yang satu sudah meninggal. Yang anak kedua," ujarnya.

Novi menyebut pelaku tinggal bersama tiga orang anaknya. Adapun suaminya bekerja di Jakarta.

"Tidak tahu ada masalah apa. Orangnya (pelaku) kurang bergaul, tertutup," ujar dia.

1342