Home Politik Petani Kesal, Parpol Fokus Pemilu Ketimbang Ekonomi

Petani Kesal, Parpol Fokus Pemilu Ketimbang Ekonomi

Jakarta, Gatra.com - Hiruk pikuk wacana penundaan Pemilu tak hanya dibicarakan kalangan elit dan masyarakat yang melek politik. Petani tambak bandeng dan udang Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, pun turut menyorotinya. Dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Pemilu untuk siapa? Kami butuh makan, bukan Pemilu".

Mereka minta elit politik lebih peduli nasib rakyat dan tidak melulu hanya memikirkan kepentingan kelompok elit semata. Perwakilan petani, Sugeng Ashari, mengatakan pihaknya sengaja menyuarakan hal tersebut lantaran kesal dengan perilaku elit yang seolah menutup mata dengan kondisi ekonomi masyarakat. Padahal, sambungnya, selama pandemi pendapatan mereka anjlok hingga 50% lebih.

“Sekarang permintaan ikan mulai naik, tapi belum normal seperti dulu,” kata Sugeng kepada Gatra.com, Senin (21/3).

Sugeng menuturkan, sejak pandemi tidak ada satu pun partai politik yang memberikan perhatian serius terhadap nasib mereka. Sekalipun ada yang datang, hal itu hanya dalam rangka kunjungan biasa dan membagi-bagikan sembako dengan wajah calon presiden yang diusung partainya masing-masing.

“Ramainya pas pemilihan, minta dukungan. Lah, ini belum apa-apa sudah mau Pemilu lagi, turun ke masyarakat cuma formalitas,” ujarnya.

Menurut Sugeng, masyarakat tidak anti terhadap Pemilu. Namun, lanjutnya, akan lebih baik jika saat ini elit politik mencari solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat. "Kalau cuma datang minta dukungan, setelah itu pergi buat apa ada pemilu?” tegas Ashari.

Hal senada disampaikan Suwanto, pemilu yang identik dengan urusan dukung-mendukung dianggap bukanlah solusi atas permasalahan yang ada. Masyarakat juga tidak akan dirugikan dengan penundaan Pemilu.

“Tidak ada ruginya, wong cuma begitu, dijanji-janji, suruh nyoblos, habis itu tak ada kabar," ungkap Suwanto.

Sebaliknya, ia menilai masyarakat justru dirugikan jika pemilu dilaksanakan di tengah kondisi pandemi. Pasalnya, elit politik akan fokus berkampanye untuk meraih dukungan masyarakat.

“Di mana-mana yang diomongin politik. Belum lagi pendukungnya, masing-masing punya jago,” tuturnya.

Yang lebih penting lagi, tambah Suwanto, Pemilu dapat membelah masyarakat ke dalam kubu tertentu sehingga suasana harmonis yang sangat diperlukan dalam mengatasi pandemi bisa terganggu. "Jangan sampai terjadi lagi lah hal-hal begitu," pungkasnya.

85