Jakarta, Gatra.com- Rabu Pon indentik dengan reshuflle kabinet. Setiap hari keramas ini, Presiden Jokowi melakukan pembenahan kabinetnya. Di tengah gonjang-ganjing minyak goreng harga baru, kedelai mahal, dan lain-lain, santer muncul isyu reshuffle.

Partai Amanat Nasional (PAN) dikabarkan dapat jatah satu menteri dan satu wakil menteri. Bagaimana dengan partai lain? Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) memberikan kepastian bahwa mereka tidak akan bergabung dengan kabinet. Keputusan ini harga mati dan final.

"Sudah pasti tidak, karena sudah menjadi keputusan Majelis Syura PKS di tahun 2019 yang lalu, bahwa PKS berada di luar pemerintahan hingga 2024 agar tetap menjaga jalannya demokrasi di Indonesia," kata Ahmad Fathul Bari, Wakil Sekretaris Jenderal PKS.

Sedangkan yang pantas dipangkas, Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia tegas mengatakan: Mendag (Menteri Perdagangan)! Rupanya gonjang-ganjing minyak goreng dan loyonya negara di hadapan pengusaha sawit menjadi penyakit. Mendag pun menjadi sasaran pemangkasan reshuffle.