Home Milenial Waspada Flexing, Yuk Bijak Berinvestasi

Waspada Flexing, Yuk Bijak Berinvestasi

Banyumas, Gatra.com - Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GIS BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar talkshow waspada flexing untuk bijak berinvestasi.

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto, Kepala BI Perwakilan D.I.Y, Executive Trainer PT Phintraco Sekuritas Cabang Yogyakarta, Dekan FEB, Wakil Dekan satu dan dua FEB, Ketua Program Studi Magister Manajemen S1, Akuntansi S1 & D3, dan mahasiswa FEB UMP.

Kepala GIS BEI FEB UMP, Annisa Ilma Hartikasari mengatakan, flexing atau memamerkan kekayaan menjadi suatu hal yang negatif hingga berujung pada penipuan. Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun terdapat penipuan terkait flexing dan kini sedang ramai diperbincangkan.

“Akhir-akhir ini flexing terjadi semakin marak di Indonesia terlebih dengan hadirnya media sosial yang menghapus batasan privasi orang-orang untuk menampilkan eksistensinya,” kata Annisa dalam keterangannya, Rabu (23/3).

Menurut dia, fenomena flexing bukanlah hal baru dalam dunia marketing. Flexing menjadi suatu strategi agar cepat menarik perhatian pasar dan meningkatkan permintaan atau penjualan meskipun banyak strategi lain yang lebih baik.

“Harapannya terselenggaranya acara ini dapat menjadi kewaspadaan untuk berhati-hati dalam berinvestasi,” ucap dia.

Sementara, Dekan FEB UMP, Naelati Tubastuvi mengatakan, acara ini merupakan kontribusi GIS BEI UMP terhadap masyarakat khususnya mahasiswa. Harapannya, edukasi ini membuat masyarakat dan mahasiswa tidak terjebak pada investasi yang merugikan.

“Kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada mahasiswa terkait dengan isu dan fenomena yang saat ini sedang nge-hits,” ucap Naelati.

Lebih lanjut, ia berharap agar talkshow dapat memberikan wawasan sehingga generasi milenial tidak mudah tergiur flexing. Sebab, apa yang dipertontonkan di media sosial tidak selamanya riil.

“Kita perlu berhati-hati menyikapi tawaran-tawaran tentang investasi,” tegas Naelati.

1148