Home Nasional 2 ABK KM Kuda Laut Masih Dirawat di Darwin Hospital, 1 Positif Covid-19

2 ABK KM Kuda Laut Masih Dirawat di Darwin Hospital, 1 Positif Covid-19

Kupang, Gatra.com - Melki Giri, salah satu dari tiga tiga Anak Buah Kapal (ABK) yang selamat dalam musibah tenggelamnya Kapal Motor Kuda Laut di perairan Australia pada Minggu (20/3) lalu terindikasi positif Covid -19.

Melki dan rekannya, Habel Kanuk saat ini masih menjalani perawatan medis di Royal Darwin Hospital, Darwin, Australia Utara. Sedangkan satu ABK Kapal Motor Kuda Laut lainnya, Riki Balu yang juga selamat saat ini dalam keadaan kritis dan sedang menjalani perawatan di Perth.

Pejabat Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Yulius Mada Kaka membenarkan dua ABK Kapal Motor Kuda Laut yang yakni Melki Giri (36) dan Habel Kanuk (33) telah tiba di Pangkalan Laut (Navy Based) Australian Defence Force (ADF) di Darwin. Keduanya menggunakan Kapal Patroli Australian Border Force (ABF), Cafe Inscription.

“Saya yang menerima mereka di Navy Based Australian Defence Force di Darwin, Selasa (22/3) kemarin. Setelah itu keduanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan ,” kata Yulius pada Rabu (23/3).

Sayangnya, Yulius hanya diizinkan mengunjungi Habel yang masih dalam perawatan. Ia dilarang menemui Melki lantaran ABK ini dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dalam masa karantina.

"Kepada Habel Kanuk saya minta agar tetap tenang dan mengikuti seluruh tahapan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit tersebut,” jelas Yulius.

Yulius juga sempat memfasilitasi komunikasi Habel dengan keluarganya di Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). “Ini adalah tugas kami. Selain memberikan kekuatan saat perawatan medis, kami juga menghibur, memfalisitasi Habel Kanuk berbicara dengan keluarganya di Rote Ndao, NTT,” jelasnya.

Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya sebuah perahu nelayan Kuda Laut asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT yang diawaki 12 ABK, terseret arus dan tenggelam di perairan Australia, pada Minggu (20/3). Dari 12 ABK, dilaporkan tiga orang selamat, sedangkan sembilan orang hilang terseret arus laut. Perahu nelayan itu dilaporkan berangkat dari Pelabuhan Oendolu, Desa Hundihuk Kecamatan Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao pada Kamis (17/3) untuk menangkap ikan.

Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus Saek juga membenarkan tenggelamnya perahu nelayan asal Desa Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Provinsi NTT ini. “Benar ada kecelakaan perahu nelayan, Kuda Laut asal Desa Hundihuk di perairan Australia karena terseret ombak. Perahu itu ditemukan pesawat patroli milik Australia,” kata Stefanus Saek Senin (21/3).

Saat ini, kata Stefanus, ketiga ABK yang selamat dievakuasi ke Broom, Australia Barat oleh Pemerintah Australia untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Staf kami dari Badan Penanggulan bencana Daerah (BPBD) sementara koordinasi dengan Australia soal penanganan medis tiga nelayan, ABK yang selamat ini,” jelas Stefanus.

Para korban yang selamat dan meninggal kata Stefanus, semuanya merupakan warga Desa Hundihuk, Kacamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT. Dari sembilan nelayan dan ABK yang menjadi korban, enam orang di antaranya sudah teridentifikasi tim patroli Australia. Mereka adalah Yohanis Balu, Ibrahim Loe, Ibnu Sodo, Ike Baluk, Denis Busu, dan Panji Balu.

“Tiga lainnya belum ditemukan yakni Benyamin Pah, Adi Arbet Giri dan Rifan Balu,” imbuhnya.

98