Home Regional Ikut Mengantri, Pedagang Kecil Harus Memenuhi Syarat Ini untuk Pasokan Minyak Goreng Curah

Ikut Mengantri, Pedagang Kecil Harus Memenuhi Syarat Ini untuk Pasokan Minyak Goreng Curah

Solo, Gatra.com – Para pedagang kecil di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), mengeluhkan kelangkaan minyak goreng curah. Ditambah lagi, saat ini pedagang besar mengakali dengan memberikan syarat pembelian.

Pantauan Gatra.com di lapangan Rabu (23/3), ada antrian panjang di sudut sebuah rumah toko (Ruko) di Pasar Legi, Solo. Diketahui yang mengantri adalah pedagang kecil untuk memasok minyak goreng yang dirasa masih langka. Seperti yang dilakukan Sayekti (42), salah satu pedagang yang ikut mengantri. Ia sudah mengantri sejak tiga jam, namun antriannya tak kunjung mendapat giliran. Perempuan ini mengantri dengan membawa fotokopi KTP.

”Belinya juga harus paket, untuk tiap pembelian 17 kilogram (kg) minyak goreng curah, kami juga diwajibkan membeli gandum dua sak dengan berat 50 kg dan gula satu sak seberat 50 kg,” kata perempuan yang sehari-harinya berjualan barang kelontong ini.

Syarat tersebut tentunya dikatakan Sayekti, memberatkan dirinya dan pedagang kecil lainnya. Sebab selama diterapkan sistem paket ini, karena merek harus mengeluarkan uang lebih banyak. Meski saat ini minyak goreng curah mendapat subsidi dari pemerintah, namun pembeliannya justru sulit. Pedagang besar minyak goreng curah membanderol Rp15.400.

”Paling tidak untuk beli sepaket, saya paling tidak harus mengeluarkan uang Rp500 ribu. Ini saya beli tiga paket, jadi harus mengeluarkan uang Rp1,5 juta,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Risbani (75), pedagang di Pasar Kadipolo. Ia mengaku, sulit mendapat minyak goreng curah. Kebijakan pemerintah dengan mengumumkan harga subsidi pun justru menyusahkan. "Soalnya sejak diumumkan harga subsidi, barangnya justru langka. Saya juga nggak punya banyak uang untuk beli barang paketan seperti ini,” ucapnya.

Sementara, Hariyanti (58), ia terpaksa balik kanan karena mengantri cukup lama dan mendapat banyak syarat pembelian. "Saya pulang saja, di sini syaratnya banyak. Terpaksa nggak jualan dulu, soalnya yang ada stok minyak curah cuman di sini, yang lainnya kosong,” ucapnya.

Sementara itu pemilik toko enggan memberikan konfirmasi saat dimintai keterangan. Ia mengaku sibuk melayani pembeli. ”Maaf saya sibuk,” katanya singkat.

88