Home Internasional Tim Pencari Temukan Kotak Hitam Kecelakaan Pesawat China Eastern

Tim Pencari Temukan Kotak Hitam Kecelakaan Pesawat China Eastern

Beijing, Gatra.com - China mengatakan satu dari dua kotak hitam dari kecelakaan pesawat China Eastern, ditemukan dalam kondisi rusak parah.

Sistem perekamnya sangat rusak sehingga mereka tidak dapat membedakan apakah itu perekam data penerbangan atau perekam suara kokpit.

Direktur divisi investigasi kecelakaan dari Otoritas Penerbangan Sipil China, Mao Yanfeng mengatakan pada konferensi pers Rabu bahwa upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan kotak hitam yang lainnya, sebagaimana dikutip Associated Press, Rabu (23/3).

Sebelumnya, para pencari telah menggunakan perkakas tangan, drone dan anjing pelacak di bawah kondisi hujan untuk menyisir lereng berhutan lebat guna mancari data penerbangan dan perekam suara kokpit, serta sisa-sisa korban penumpang.

Para kru juga bekerja untuk memompa air dari lubang yang dibuat ketika pesawat menyentuh tanah, meski upaya mereka dihentikan sekitar tengah hari karena ancaman tanah longsor kecil yang mungkin terjadi di lereng yang curam dan licin.

Klip video yang diposting media pemerintah China menunjukkan potongan-potongan kecil dari pesawat Boeing 737-800 tersebar di daerah tersebut. Ditemukan, dompet, bank, dan kartu identitas yang berlumuran lumpur juga telah ditemukan. Setiap potongan puing memiliki nomor di sebelahnya, yang lebih besar ditandai dengan pita polisi.

Maskapai penerbangan China Eastern Flight nomor 5735 membawa 123 penumpang dan sembilan awak dari Kunming di provinsi Yunnan ke Guangzhou, di sebuah pusat industri di pantai tenggara China. Pesawat tersebut jatuh pada Senin sore di luar kota Wuzhou di wilayah Guangxi. Semua penumpangnya diduga meninggal dunia.

Penyelidik mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat. Pesawat menukik tajam yang tidak dapat dijelaskan satu jam setelah keberangkatan dan berhenti mentransmisikan data 96 detik.

“Pengendali lalu lintas udara mencoba menghubungi pilot beberapa kali setelah melihat pesawat turun tajam, namun tidak mendapat jawaban,” kata direktur Kantor Keselamatan Penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil China, Zhu Tao dengan wajah muram pada konferensi pers Selasa malam.

“Sampai sekarang, tim penyelamat belum menemukan korban selamat,” kata Zhu. "Departemen keamanan publik telah mengambil alih situs tersebut."

China Eastern berkantor pusat di Shanghai dan merupakan salah satu dari tiga maskapai terbesar di China, mengoleksi lebih dari 600 pesawat, termasuk 109 Boeing 737-800.

Kementerian Transportasi China mengatakan China Eastern telah mengandangkan semua pesawat boeing 737-800-nya. Tindakan itu mengganggu perjalanan udara domestik, apalagi sudah dibatasi penyebaran wabah COVID-19 terbesar di China sejak puncak pada awal tahun 2020.

Boeing 737-800 telah terbang sejak tahun 1998 dan memiliki catatan keselamatan yang baik. Pesawat ini merupakan model yang lebih awal dari generasi selanjutnya yakni 737 Max, yang dilarang terbang di seluruh dunia selama hampir dua tahun, setelah kecelakaan mematikan pada 2018 dan 2019.

Kecelakaan pada hari Senin adalah yang terburuk di China sepanjang lebih satu dekade. Pada Agustus 2010, sebuah Embraer ERJ 190-100 yang dioperasikan oleh Henan Airlines menabrak landasan pacu di timur laut kota Yichun dan terbakar. Pesawat itu membawa 96 orang dan 44 di antaranya meninggal dunia. Penyelidik menyebut terjadinya kelalaian pada pilot.

155