Home Pendidikan Pendanaan Kebudayaan Lebih Fleksibel Lewat Dana Indonesiana

Pendanaan Kebudayaan Lebih Fleksibel Lewat Dana Indonesiana

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenalkan skema terbaru pemanfaatan dana abadi kebudayaaan. Skema Teranyar ini diklaim lebih fleksibel dan terfokus untuk pemajuan kebudayaan tanah air.

Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengenalkan skema tersebut dengan nama Dana Indonesiana. Kerangka pendanaan ini juga diharapkan dapat menjadi bagian pemulihan sektor kebudayaan dari situasi pandemi secara stabil dan berlanjutan.

"Dana Indonesiana menghadirkan sistem pemanfaatan anggaran negara yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ekspresi budaya yang sejatinya bersifat eksperimentatif, spontan, dan berjalan lintas tahun,” kata Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode 18: Dana Indonesiana secara daring, Rabu (23/3).

Dengan Dana Indonesiana, ada dua pendekatan yang diyakini Nadiem mampu mewujudkan.pemajuan Kebudayaaan. Pertama, Dana Indonesiana tidak akan pernah digunakan untuk kebutuhan lain di samping bidang kebudayaan dan akan diinvestasikan selamanya.

"Dengan skema dana abadi, Dana Indonesiana hanya dapat meningkat, tidak akan pernah berkurang, dan mengurangi dampak fluktuatif dari anggaran negara untuk sektor kebudayaan,” jelas Mendikbudristek

Yang kedua, Dana Indonesiana dirancang khusus untuk sektor kebudayaan, sehingga hasil pengembangan Dana Indonesia bisa digunakan oleh para pelaku budaya dengan lebih fleksibel dan lintas tahun.

"Standar biayanya pun akan lebih sesuai dengan kebutuhan kegiatan dan pelaku budaya,” lanjutnya.

Selain itu, akan ada empat spektrum dukungan yang terwadahi oleh Dana Indonesiana. Spektrum tersebut dimulai dari dukungan pada organisasi, lembaga, dan ruang budaya secara berkelanjutan. Kedua, dukungan pada produksi dan distribusi karya seni, yang dampaknya akan meningkatkan keragaman ekspresi budaya oleh para pelaku budaya.

Ketiga, dukungan terhadap karya-karya terbaik Indonesia untuk berkiprah di panggung internasional. Keempat, dukungan untuk kerja-kerja riset dan kajian yang bermanfaat untuk pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya.

“Jika seluruh aspek budaya ini membaik secara signifikan, maka identitas budaya dan ketahanan budaya kita akan semakin kuat. Nilai-nilai kebudayaan pun kemudian akan berdampak besar pada kohesi sosial masyarakat Indonesia,” tandasnya.

106