Home Olahraga Usai MotoGP, Mandalika Buat Apa? Menpora: Bukan Pemerintah yang Tentukan

Usai MotoGP, Mandalika Buat Apa? Menpora: Bukan Pemerintah yang Tentukan

Yogyakarta, Gatra.com – Gelaran MotoGP Mandalika dinilai secara umum berlangsung dengan baik meski ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki. Ajang ini menjadi panggung unjuk kesiapan Indonesia menggelar event kelas dunia.

Hasil evaluasi ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali usai penandatanganan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (25/3).

“Secara keseluruhan baik. Baru pertama melakukan, tentu ada hal-hal yang kita evaluasi. Namun keseluruhan sudah baik,” kata Menpora Amali kepada Gatra.com.

Menjadi pengalaman pertama, Amali menyatakan berbagai hal yang dinilai berjalan kurang baik dalam GP Mandalika akan terus diperbaiki untuk menyambut gelaran berikutnya.

Mengenai pemanfaatan Sirkuit Mandalika yang dikhususkan untuk balap otomotif, Menpora menyatakan gelaran perlombaan berikutnya menjadi tanggung jawab Ikatan Motor Indonesia (IMI). Pemerintah hanya sebagai fasilitator.

“Demikian juga dengan ajang balap dunia, kita hanya menunggu rekomendasi dari federasinya. Bukan kita yang tentukan. Kita tentu saja mau digelar namun mereka belum memberi kesempatan,” katanya.

Namun gelaran MotoGP kemarin diharapkan mampu memperlihatkan kepada dunia mengenai kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik.

Terlebih pada Juni nanti, Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 yang sebetulnya diselenggarakan di Vietnam. Solo, Sukoharjo, dan Karanganyar akan disiapkan sebagai pusat kegiatan.

Menpora Amali menjelaskan berlangsungnya berbagai ajang olahraga kelas dunia itu sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional. Perpres ini mengatur desain olahraga dari hulu sampai hilir.

“Di hulu kita membangun tingkat kebugaran masyarakat dan di hilir kita konsentrasi pada prestasi. Kita tidak mungkin mendapatkan talenta yang baik kalau masyarakatnya tidak bugar,” katanya.

Karenanya, kehadiran Perpres yang baru pertama kali sejak 76 tahun Indonesia merdeka itu disebutnya sebagai kebijakan tepat dalam membangun bidang kepemudaan dan keolahragaan.

29938