Ankara, Gatra.com - Turki tetap akan melanjutkan kerja sama membeli sistem pertahanan udara rudal S-400 Rusia dan saat ini "kesepakatan sudah selesai". 

Penjelasan itu diungkapkan Presiden Tayyip Erdogan, dikutip Reuters, pada hari Jumat (25/3). 

Adapun pembicaraan kerja sama dengan Washington mengenai pengadaan jet F-16 baru, lanjut Erdogan juga tetap berjalan dengan baik.

Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap industri pertahanan anggota NATO, Turki pada Desember 2020 atas keinginannya membeli rudal S-400 dari Rusia. Bahkan Ankara dikeluarkan dari pembelian program jet tempur siluman F-35. Ankara menyebut tindakan AS itu merupakan langkah yang tidak adil.

Penyiar Haberturk mengutip Erdogan mengatakan kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari pertemuan puncak NATO di Brussels bahwa dia berharap adanya pembicaraan positif yang membuahkan hasil tentang pembelian jet F-16 baru, dan peralatan modernisasi dari Washington. 

Dia juga menepis laporan bahwa pejabat AS secara informal telah menyampaikan kepada Turki kemungkinan mengenai mengirim sistem rudal S-400 ke Ukraina di tengah invasi Rusia. 

Erdogan mengatakan bahwa dia juga membahas kemungkinan untuk membeli sistem pertahanan rudal SAMP-T dari konsorsium Eurosam Prancis-Italia, setelah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi di KTT itu.