Yogyakarta, Gatra.com– Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu. Selain memunculkan masalah yang kompleks, penundaan pemilu mempersempit peluang Perindo masuk parlemen.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Hary bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat Muskerwil Perindo, Sabtu (26/3), di Hotel Inna Garuda.
“Perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu akan menimbulkan masalah yang kompleks, termasuk harus mengubah konstitusi. Dua periode masa jabatan presiden dan wakil presiden dirasa sudahlah pas dan baik,” katanya.
Penundaan pemilu juga dinilai akan menambah masalah terkait masa jabatan gubernur, bupati, wali kota hingga anggota DPR RI maupun DPRD.
"Masalahnya kompleks. Kalau mau ada penundaan, bagaimana dengan (masa jabatan) gubernur? Bagaimana dengan DPR? Bagaimana dengan wali kota? Terus kapan, Partai Perindo duduk di parlemen?" ungkap Hary.
Usai berbincang selama kurang lebih satu jam, Hary dan Gibran saling melempar pujian di depan wartawan. Hary berjanji akan ke Solo untuk dengan bersilaturahmi Gibran.
"Beliau rendah hati. Beliau ke sini, ke Yogyakarta, malah kami tidak perlu ke Solo. Wali kota yang hebat. Ada banyak hal yang kita bahas, mulai dari Indonesia, Solo, hingga Partai Perindo," ungkap Hary.
Gibran juga dimintai petunjuk agar Partai Perindo bisa maju, bukan hanya di Solo, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Gibran menyebut pertemuannya dengan Hary merupakan wujud silaturahmi dirinya yang lebih lebih muda ke figur dituakan.
“Pertemuan ini bukanlah atas perintah ayah. Ini inisiatif dari saya yang membuat janji bertemu dengan Hary di Yogyakarta,” tegas putra Presiden Joko Widodo itu.
Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti mengatakan pertemuan kedua tokoh tersebut menjadi istimewa karena digelar di sela-sela kegiatan Muskerwil Perindo DIY.
“Kami berharap pertemuan itu memberikan manfaat bagi partai dan secara umum untuk bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Selain merencanakan kerja partai menyambut Pemilu 2024, muskerwil ini juga sebagai bentuk persiapan atas verifikasi KPU.
