Home Politik Gibran Bertemu Ketum PAN Bahas Pilkada DKI, Diminta Jaga NU-Muhammadiyah

Gibran Bertemu Ketum PAN Bahas Pilkada DKI, Diminta Jaga NU-Muhammadiyah

Solo, Gatra.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Senin (28/3). Dalam pertemuan ini, beberapa hal dibahas.

Pertemuan ini berlangsung sekitar satu jam di Loji Gandrung,  rumah dinas Wali Kota Solo. Gibran mengakui ia dan Zulhas membahas kontestasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Sayangnya, ia tak mengungkap lebih detail apa yang dibicarakan. ”Ya itu juga (ngobrol tentang Pilgub DKI Jakarta). Silaturahmi juga,” ucap Gibran.

Saat ditanya apakah ada dukungan dari PAN kepada Gibran untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta, Gibran juga enggan mengungkap lebih jauh. ”Rahasia, nanti saja. Hanya mbahas saja. Mbahas ngalor ngidul aja-lah,” ucapnya.

Sebelumnya, Gibran juga bertemu dengan beberapa ketua umum partai politik. Akhir pekan lalu, ia bertemu dengan Ketua Umum Perindo Hari Tanoesoedibjo di Yogyakarta. Beberapa hari sebelumnya ia juga mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Solo.

Gibran enggan menyatakan telah mendapat lampu hijau dukungan dari ketiga partai itu untuk maju di Pilgub DKI. Namun ia mengungkapkan, pembahasan terkait Pilgub DKI Jakarta masih terlalu dini. ”Enggak. Belum. Masih terlalu awal,” ucapnya.

Gibran pun menegaskan dia baru satu tahun memimpin Kota Solo. Ia berjanji membenahi Kota Solo terlebih dulu. ”Saya di sini baru genap satu tahun. Kita benahi dulu. Santai aja, saya enggak ke mana-mana,” ucapnya.

Sementara itu, Zulhas tak banyak berbicara soal pertemuannya dengan Gibran. Ia hanya mengatakan pertemuan itu sekadar silaturahmi. ”Biasalah,” ucapnya.

Zulhas menyatakan pertemuanya dengan Gibran merupakan salah satu agenda dari rangkaian pertemuan dengan para kepala daerah. Salah satu hal yang disampaikan Zulhas pada Gibran adalah pentingnya menjaga NU dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi yang turut melahirkan Indonesia.

”Kalau NU dan Muhammadiyah bisa stabil, maka bisa membuat negara menjadi maju,” ucapnya.

245