Home Ekonomi Ekonomi Syariah Lahir dari 2 Kecenderungan, PBNU Minta Umat Islam Renungkan

Ekonomi Syariah Lahir dari 2 Kecenderungan, PBNU Minta Umat Islam Renungkan

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa ekonomi syariah terlahir dari dua kecenderungan utama.

Pertama, kecenderungan terkait pangsa pasar. Populasi muslim yang cukup besar di dunia dianggap sebagai pangsa pasar yang menjanjikan.

"Dorongan untuk dapat memanfaatkan captive market ini, kemudian membuat orang berpikir untuk mencari satu brand yang bisa merepresentasikan karakter dasar dari captive market tersebut," katanya dalam acara Gerakan HIPMI SyariahPreneur Indonesia di Jakarta, Selasa (29/3).

Kedua, lanjutnya, umat Islam memiliki kecenderungan untuk membuat klaim dinamika pasarnya sendiri. Klaim itu berada di luar keseluruhan dinamika global yang terjadi saat ini.

"Kecenderungan ini sudah cukup lama berkembang, yaitu ketika umat Islam di dunia ini sedikit banyak merasa bahwa dunia ini membangun sistem dengan model yang tidak sepenuhnya friendly kepada umat Islam," jelasnya.

Menurut Yahya, dalam bentuk yang lebih ekstrem, kecenderungan ini menimbulkan pemikiran kepada sebagian umat islam bahwa dunia ini didominasi oleh non muslim. Sistem serta pelaku dinamika global dianggap didominasi kalangan non muslim.

"Biasanya yang paling banyak disalahkan itu orang Yahudi. Sehingga kemudian ada impulse untuk membangun sendiri model yang khas Islam. Ini cukup dalam akar mentalitas dari impulse ini," ucapnya.

Oleh karena itu, tambahnya, umat muslim perlu merenungkan lebih dalam terkait permasalahan ini. Pasalnya, kecenderungan ini membuat umat muslim malah melahirkan captive market atau pasar dengan pilihan yang terbatas.

"Sebetulnya dalam semua wacana ekonomi syariah itu, ada hal yang cenderung mengarah pada kesalahpahaman tentang pengertian dasar dari syariah itu sendiri," tegasnya.

60