Home Nasional PBNU: Umat Islam Cenderung Mengeklaim Pergulatannya Sendiri

PBNU: Umat Islam Cenderung Mengeklaim Pergulatannya Sendiri

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa masih terdapat kecenderungan umat Islam untuk mengeklaim pergulatannya sendiri.

Menurutnya, salah satu gambaran kecenderungan ini tercantum dalam Cairo Declaration on Humans Rights in Islam (CDHRI) atau deklarasi tentang hak-hak asasi manusia di dalam islam. Deklarasi itu dicetuskan oleh Organisation Islamic Cooperation (OIC) di Kairo, Mesir pada 5 Agustus 1990 lalu.

"Jadi mengasumsikan di dalam Islam ini kita gak sama. Pandangan kita tentang HAM itu tidak sama dengan yang lain, kita punya pandangan sendiri tentang HAM," katanya dalam acara Gerakan HIPMI SyariahPreneur Indonesia di Jakarta, Selasa (29/3).

Ia menjelaskan, CDHRI menuduh bahwa Universal Declaration of Human Rights (UDHR) yang digagas PBB, adalah konsep HAM yang lahir dari tradisi Yudeo-Kristen. Sedangkan Islam punya tradisinya sendiri.

"Padahal kalau kita lihat realitasnya, bahkan di dalam tradisi Yudeo-Kristen, sebelum perang dunia kedua tidak ada HAM universal itu. Tetapi umat Islam kemudian merasa tidak nyaman dengan itu," ujarnya.

Menurut Yahya, salah satu faktor yang membuat umat Islam tidak nyaman pada UDHR menyangkut kekhususan hak perempuan. Pasalnya, UDHR menempatkan posisi perempuan dan laki-laki setara tanpa ada perbedaan hak.

"Maka jangan heran kalau belakangan ini Taliban menyuruh murid-murid perempuan pulang dari sekolah tidak boleh masuk lagi sampai waktu yang belum ditentukan. Karena ada mindset bahwa perempuan tidak punya hak yang sama dengan laki-laki," jelasnya.

Selain itu, Yahya menambahkan, CDHRI juga mengatur hak seseorang untuk berpindah agama. Di dalam deklarasi itu, seorang penganut agama Islam, tidak berhak berpindah ke agama lain.

"Ini antara lain isi dari deklarasi Kairo itu. Poin saya bahwa, ada impulse di kalangan umat Islam, dorongan di kalangan umat Islam untuk mengeklaim arenanya sendiri. Dinamika ini berlanjut sampai kemudian orang mulai berpikir tentang ekonomi," ujarnya.

1460