Home Internasional Rusia Akan Kurangi Operasi Militer di Kyiv Selama Negosiasi Damai

Rusia Akan Kurangi Operasi Militer di Kyiv Selama Negosiasi Damai

Istanbul, Gatra.om - Rusia telah mengumumkan akan mengurangi operasi militer di dua wilayah utama Ukraina, Kyiv dan Chernihiv selama proses negosiasi damai. Tindakan ini dilakukan Rusia untuk meningkatkan rasa saling percaya antara dua negara.

Keputusan ini menjadi tanda kemajuan proses perdamaian perang Rusia-Ukraina yang telah terjadi sejak 24 Maret 2022 lalu. Sayangnya, pengurangan operasi militer ini tidak dijelaskan secara detail akan dilakukan sejauh mana.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki alasan untuk mempercayai pengumuman Rusia itu. "Kami dapat mengatakan bahwa sinyal-sinyal itu positif, tetapi sinyal-sinyal itu tidak serta merta menghilangkan ledakan atau peluru Rusia," katanya dalam pidato video Selasa malam (29/3) seperti dilansir BBC.

Para pejabat Amerika Serikat juga mengatakan mereka telah melihat Rusia mulai menarik diri dari Kyiv, meski serangan udara tetap dilancarkan. AS menyebut memiliki sedikit kepercayaan bahwa pengumuman itu menandai perubahan signifikan.

Meski Begitu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken tetap mengatakan bahwa belum melihat tanda-tanda keseriusan nyata dari Rusia dalam proses dialog damai. Pasalnya, Rusia masih melancarkan serangan-serangan yang dianggapnya brutal terhadap rakyat Ukraina.

Selama pembicaraan di kota Istanbul Turki, Ukraina mengusulkan untuk menjadi negara netral dengan imbalan jaminan keamanan. Tujuan utama invasi Rusia adalah untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan aliansi NATO dan pejabat Rusia mengatakan pembicaraan telah pindah ke tahap praktis.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin yang berada di Istanbul, mengatakan kepada TV Rusia bahwa kenetralan dan status non-nuklir Ukraina dan jaminan keamanan telah berkembang. Kementerian Pertahanan telah mengambil keputusan untuk menghentikan operasinya secara drastis di dua wilayah Ukraina. Alasannya, untuk menciptakan syarat-syarat yang diperlukan dalam perundingan lebih lanjut dan penandatanganan perjanjian damai.

Negosiator Ukraina, Oleksandr Chaly mengatakan kepada wartawan bahwa tawaran netralitasnya adalah kesempatan untuk memulihkan integritas teritorial dan keamanan Ukraina melalui sarana diplomatik dan politik. “Tujuan Ukraina adalah untuk memperbaiki statusnya sebagai negara non-blok dan non-nuklir de facto dalam bentuk netralitas permanen,” katanya.

84