Home Ekonomi Sasa Santan Ekspor Kelapa Parut Kering ke Bulgaria, Potensi Ekonomi Hingga US$1,5 Juta

Sasa Santan Ekspor Kelapa Parut Kering ke Bulgaria, Potensi Ekonomi Hingga US$1,5 Juta

Jakarta, Gatra.com- Momen bersejarah terealisasinya lewat perdagangan business to business berupa ekspor high fat desiccated coconut (kelapa parut kering) antara perusahaan Indonesia dan Bulgaria diyakini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi Indonesia pascapandemi.

Demikian hal itu disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta saat menghadiri dan menyaksikan penandatangan kontrak penjualan high fat desiccated coconut antara PT. Sasa Inti dan P.I.C. Co bertempat di kantor pusat PT. Sasa Inti Jakarta pada Selasa (29/3) kemarin.

Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, perwakilan dari P.I.C. Co Bulgaria Dimitri Vintzilaios, serta Presiden Direktur PT. Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso.

“Terima kasih juga kepada Sasa yang sangat siap dalam segala hal, khususnya senantiasa mendukung program kerja kami mempromosikan produk Indonesia ke ranah internasional,” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/3).

Menurut Iwan, Bulgaria merupakan negara yang sangat potensial untuk dijadikan ‘hub’ dagang produk-produk Indonesia masuk ke Eropa, bahkan kawasan lainnya seperti Afrika dan Timur Tengah.

“Saya yakin penandatanganan perjanjian kerjasama ini, akan membawa angin segar terhadap peluang produk Indonesia lainnya serta menciptakan daya saing positif dengan produk dunia lainnya,” tegasnya. Ia berharap agar perusahaan dengan kapitalisasi besar mencontoh langkah sama yang turut mendukubg menggerakan para pelaku UMKM untuk disinergikan dengan Industri produknya.

Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso mengungkapkan perjanjian kerja sama ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan LOI dengan Pihak P.I.C.Co tahun lalu. Dimana kerja sama ini berpotensi untuk mendatangkan bisnis senilai 1,5 juta USD.

Tidak hanya sampai disitu, perjanjian ini telah membuka jalan bagi bentuk kerja sama lainnya dimana Sasa ditunjuk menjadi pemasok bahan baku utama bagi pabrik rendang pertama di Bulgaria yang digagas bersama pakar kuliner Indonesia Bapak William Wongso, P.I.C.Co, dan Bapak Dubes Iwan Bogananta.

“Kami optimistis bahwa setelah sukses dengan high fat desiccated coconut, kami juga akan mengenalkan dan memasarkan produk-produk Sasa lainnya di Bulgaria, sekaligus mendukung program pemerintah untuk mempopulerkan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional (Spice Up The World),” kata Hadi.

Perwakilan dari P.I.C.Co Group, Bella Bulgaria Dimitri mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dan para stakeholder dalam peningkatan bisnis kedua negara.
“Ini merupakan tahap keberhasilan lain setelah pekan lalu grup kami berhasil melakukan kerjasama dalam mengembangkan produk makanan Indonesia ‘Rendang Goes Europe’ dengan peluncuran sangat megah di Bali,” kata Dimitri.

Ia menekankan bahwa kedua peristiwa ini telah memberikan motivasi yang besar untuk mengenal produk Indonesia lainnya, khususnya dalam food Industries. “High fat desiccated coconut ini nantinya merupakan raw material untuk produksi beberapa produk makanan di pabrik kami di Bulgaria,” tukasnya.

245