Home Kesehatan Kinerja Keuangan Membaik, Siloam Hospital Sebut Dampak Covid Menurun

Kinerja Keuangan Membaik, Siloam Hospital Sebut Dampak Covid Menurun

Jakarta, Gatra.com- Kinerja keuangan PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) mencatat pendapatan sebesar Rp7,64 triliun, meningkat 33% dibandingkan dengan tahun 2020. EBITDA pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp1,96 triliun, meningkat 64% dibandingkan dengan tahun 2020. Margin EBITDA untuk tahun 2021 adalah 26%, meningkat dari 22% pada tahun 2020.

Laba Bersih Siloam pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp700 miliar, meningkat 459% dibandingkan dengan tahun 2020. Margin laba bersih untuk tahun 2021 adalah 9%, meningkat dari 2% pada tahun 2020.

"Siloam berada di posisi yang sangat baik untuk terus melaju menuju kegiatan operasional yang bebas COVID," kata Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/3).

Arus kas bebas tercatat sebesar Rp1,45 triliun pada tahun 2021, dan di akhir periode FY21, posisi Kas Bersih Siloam berada di angka Rp1,91 triliun.

Pendapatan dari pemerintah untuk reimbursement perawatan COVID berkontribusi kurang dari 1% dari total pendapatan di Q4/2021. Kinerja finansial dan posisi kas bersih Siloam yang kuat memberikan peluang besar untuk pertumbuhan dan investasi berkelanjutan dalam bisnis Perseroan.

"Manajemen Siloam terus fokus untuk berinvestasi pada program dan kemampuan klinisnya selama 2 tahun ini dan program-program ini akan menuntun Siloam kepada peningkatan pendapatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan," jelas Darjoto.

Adapun Siloam mencatat pendapatan, EBITDA dan laba bersih tertinggi dalam sejarah perusahaan pada periode Q4/2021. Pendapatan Siloam tercatat sebesar Rp1,75 triliun rupiah pada Q4/2021, meningkat sebesar 20% dari Rp1,46 triliun pada Q4/2019 sebelum COVID.

EBITDA dan Laba Bersih Siloam pada 4Q2021 bertumbuh masing-masing sebesar 19% dan 287% dibandingkan dengan Q4/2019 sebelum COVID. "Siloam membukukan pendapatan dan hasil finansial tertinggi di tahun 2021 dan saya mengucapkan terima kasih kepada manajemen karena atas kerja keras mereka dalam melalui pandemi," papar Darjoto.

Selain itu, Siloam mencatat pertumbuhan base case (non-COVID) tertinggi pada bulan November dan Desember 2021 dan pencapaian ini telah dilampaui pada bulan Januari tahun 2022. Walaupun hampir tidak ada pendapatan dari kasus COVID, pendapatan pada 4Q2021 berhasil melampaui 4Q2020, yang sangat terdampak oleh COVID.

KPI operasional utama terus menunjukkan perbaikan. Tindakan operasi pada Q4/2021 tercatat lebih tinggi 43% dibandingkan dengan Q4/2020. Siloam telah mencatat pertumbuhan yang kuat dan stabil dalam jumlah tindakan operasi sejak bulan Juli tahun 2021.

Pada bulan Desember 2021 dan Januari 2022, Siloam membukukan jumlah tindakan operasi yang lebih tinggi, melebihi bulan-bulan lainnya sebelum dan selama pandemi COVID.

Volume pasien rawat jalan (Outpatient Visits) dan rawat inap (Inpatient Admission) mengalami peningkatan setiap bulannya sejak bulan Juli tahun 2021. Akibat penurunan kasus COVID pada tahun 2022, diharapkan KPI operasional akan terus menunjukkan pemulihan.

“Kami senang bahwa dampak COVID terhadap ekonomi, sosial dan kesehatan di Indonesia terus menurun dan kami sedang bertransisi menuju lingkungan operasional yang bebas dari COVID," ungkap Darjoto.

148