Home Nasional Menyatakan Perang, Ini Pengakuan TPNPB-OPM Soal Toni Tabuni, Bakar Sekolah dan Perkantoran

Menyatakan Perang, Ini Pengakuan TPNPB-OPM Soal Toni Tabuni, Bakar Sekolah dan Perkantoran

Intan Jaya, Gatra.com- Tewasnya Toni Tabuni, 24 tahun berbuntut balas dendam. Kombatan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengamuk. "Hari ini kami dapat laporan dari Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya (Komandan Operasi) melakukan sejumlah pembakaran. Pembakaran itu sebagai balasan atas tewasnya Toni Tabuni," kata juru bicara TPNPB, Sebby Sambom.

Akhirnya, Sebby Sambom mengakui bahwa Toni Tabuni yang tewas di tangan aparat di Nabire adalah anggota TPNPB-OPM. "Toni Tabuni adalah anggota TPNPB dari Kodap VIII Intan Jaya," katanya.

"Disampaikan mulai hari kita start perang. Kami bakar kantor Koramil, sekolah-sekolah, rumah-rumah guru. Mereka sampaikan laporan kami sudah ketahui itu semua proyek-proyek TNI/Polri untuk NKRI harga mati," katanya.

"Kami mendukung pernyataan mereka dan kami sampaikan bahwa situasi Papua saat ini krisis kemanusiaan dan ini sedang berjalan. Situasi ini yang kami sesalkan, orang Papua harus bangkit, gubernur, bupati-bupati, semua pegawai, pejabat, rakyat Papua lawan Indonesia," kata Sebby.

"Kami siap bangkit dan lawan. Tidak ada lagi kompromi, tidak ada sekolah, tidak ada pembangunan. Pembangunan setelah merdeka, kami punya uang," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, personel Satgas Penegak Hukum (Gakkum) Operasi Damai Cartenz tangkap dua pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yakni Toni Tabuni, 24 tahun, dan Kais Tabuni, 25 tahun, pada Selasa, (29/3). Keduanya diringkus di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua.

Toni Tabuni ditembak mati petugas lantaran melawan saat hendak ditangkap. Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan kedua orang tersebut merupakan pentolan KKB di wilayah Ndeotadi.

Data aparat keamanan telah mencatat sedikitnya 9 aksi Toni Tabuni dalam berbagai tindak kriminal, yaitu: 

1. Pencurian dengan kekerasan terhadap personil Pospol 99 Ndeotadi pada 15 Mei 2020 mengakibatkan Briptu Cristian Palling mengalami luka bacok di kepala dan tubuh.

2. Serta merampas senjata organik Pospol sebanyak 3 pucuk (SS1 sebanyak 2 pucuk dan 1 pucuk AK 47).

3. Terlibat dalam Penembakan pada tanggal 22 Mei 2020, yang menewaskan dua petugas Satgas Penanganan Pandemi Covid-19 di Intan Jaya, Alemalik Bagau dan Heniko Somau.

4. Penembakan terhadap Yunus Sani hingga tewas di Perbatasan Intan Jaya-Paniai pada 29 Mei 2020.

5. Terlibat dalam aksi penodongan terhadap masyarakat sipil di areal tambang rakyat lokasi dulang 45.

6. Terlibat dalam pembakaran di Bandara Bilorai Intan Jaya pada tanggal 29 Oktober 2021.

7. Terlibat kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri di Sugapa Intan Jaya pada 5 November 2021 yang menewaskan Oce Belau (MD) pentolan KKB Intan Jaya.

8. Toni Tabuni (24) terlibat dalam aksi Kontak tembak antara KKB dengan personel Paskhas di Bandara Aminggaru pada 19 Februari 2022 yang mengakibatkan Praka Firman Hermansyah mengalami luka tembak.

9. Toni Tabuni terlibat dalam aksi penembakan terhadap personil Satgas Yonif 408/Sbh Pos Koramil Dambet pada 3 Maret 2022. Dalam insiden itu Pratu Heriyanto mengalami luka tembak di leher.

11754