Home Politik Mahasiswa Kupang Asal Papua Demo Tolak Otsus Jilid Dua dan Minta Merdeka

Mahasiswa Kupang Asal Papua Demo Tolak Otsus Jilid Dua dan Minta Merdeka

Kupang, Gatra.com- Sedikitnya 50 mahasiswa yang kuliah pada sejumlah perguruan tinggi di Kota Kupang asal Papua, Jumat 1 April lalu melakukan aksi demo, menolak Otsus jilid dua dan minta merdeka. Demo tersebut dilakukan pada tiga titik, pertama didepan kampus UNIKA Widya Mandira, kedua didepan Pasar Inpres Naikoten dan terakhir didepan Mapolda NTT.

Welda, salah satu orator menegaskan masyarakat Papua menolak otonomi khusus jilid dua yang diputuskan Presiden Jokowi. “Kami masyarakat Papua menolak otonomi khusus jilid dua yang diprogramkan Presiden Jokowi. Kami minta jajak pendapat dan merdeka bagi bangsa Papua ,” tegas Welda disambut teriakan yel –yel rekan-rekannya dengan koor, hidup Papua Merdeka, hidup Papua merdeka, hidup Bintang Kejora.

Lebih lanjut Welda yang asal Wamena ini juga mengaskan masyarakat Papua menolak pemekaran wilayah Provinsi seperti yang diputuskan Jakarta yakni Provinsi Papua Pegunungan tengah.

“Secara tegas kami menolak pemekaran Provinsi baru di Papua. Karena dengan adanya Provinsi baru tentunya akan diikuti dengan pendekatan militeristik di Papua. Fakta menunjukan sepanjang tahun 1962 – 2004 paling sedikit 500 ribu rakyat Papua meninggal dalam rentetan 15 kali operasi militer dalam skala besar. Ini belum terhitung jumlah ribuan korban tahun2002 sampai sekarang,” teriak Welda.

Berikutnya Welda mengatakan masyarakat Papua selain menolak otonomi khusus jilid dua, juga minta segera tarik militer organik dan non organik dari seluruh tanah Papua. Selain itu harus bebaskan Viktor Yeimo dan semua tahan politik Papua tanpa syarat..

Masyarakat Papua jelas Welda, minta Pemerintah Indonesia membuka akses komunitas internasional untuk datang ke Papua seperti Komisi Tinggi HAM PBB, Anggota kongres Amerika dan lainnya. Selain itu mereka mendesak Uni Eropa, Amerika, Australia, New Zealand, negara ASEAN, China Internasional Money Fund ( IMF ), Word Bank menghentikan bantuan dana kepada pemerintah Indonesia.

“Ini karena selama 59 tahun telah terbukti Indonesia gagal membangun Papua yang berdampak pada genosida, etnosida dan ekosida terhadap bangsa Papua. Harus beri hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat bangsa Papua,” teriak Weda sisambut Yel Yel Papua merdeka dilanjutkan dengan menyanyi lagu kebangsaan Papua, Hai Tanahku Papua”. 

3007