Home Sumbagteng Lawatan ke Singapura dan Janji Jamuan Makan

Lawatan ke Singapura dan Janji Jamuan Makan

Singapura, Gatra.com - Jamuan makan bermenu seafood di Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kelak, bakal menjadi momen istimewa bagi Muhammad Rudi.

Sebab, sudahlah yang dijamu Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam ini adalah Menteri Tenaga Kerja Singapura, Tan See Long, yang bakal diobroli juga sesuatu yang istimewa; harga logistik (Port to Port).

Economic Development Board (EDB) dan Marine Port Authority (MPA) Singapura juga bakal nimbrung di antara mereka.

Lawatan Rudi ke Singapura kemarin pagi itu yang membuat rencana jamuan makan itu mencuat. Kebetulan hari itu Singapura menggelar Reopening of Land Borders --- pembukaan kembali perbatasan wilayah Singapura dan Batam–Indonesia --- setelah sempat mampet gara-gara pandemi covid-19.

Walau kali pertama ketemu, tapi suasana pertemuan di kantor Menteri Tenaga Kerja Sngapura itu umpama dua sahabat yang kembali bertemu. Rudi pun tak sungkan mengundang Tan bertandang ke Batam. Tawaran itu antusias bersambut. Rudi terharu.

Lelaki 58 tahun ini makin terkesima saat Tan terkesan dengan apa yang sudah dilakukan Rudi di Batam. Baik Rudi sebagai Kepala BP Batam, maupun Wali Kota Batam.

Mulai dari menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sekupang, progres pembangunan yang dilakukan secara masif hingga capaian positif ekonomi Batam selama pandemi, diomongin Tan.

Baca juga: Saat Batam Teramat Seksi

“Kami mengapresiasi atas apa yang sedang disiapkan Batam selama pandemi. Dalam KEK Kesehatan, kami berharap bisa berperan. Kami akan coba merekomendasikan Rumah Sakit yang sesuai untuk berkolaborasi dengan Batam," ujar Tan yang ternyata kelahiran Kundur Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepri itu.

Disaat pandemi membikin ekonomi banyak wilayah dan negara terjerembab, tahun lalu perekonomian di Batam kata Tan justru meroket. Malah bisa mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional (Indonesia) dan Kepri.

Apa yang dibilang Tan itu tak mengada-ada. Sebab saat pertumbuhan ekonomi Batam di angka 4,75 persen, nasional malah hanya 3,69 persen dan Kepri 3,43 persen.

Lepas ngobrol panjang lebar dengan Tan, Rudi juga ketemu dengan Menteri Kedua Luar Negeri Singapura, Mohammad Maliki Bin Osman.

Topik obrolan mereka tak jauh-jauh dengan apa yang diobroli Rudi dengan Tan. Masih seputar capaian ekonomi Batam,progres pembangunan yang merata hingga pembahasan pembukaan border Singapura-Batam yang dimulai pada hari itu.

Sama seperti Rudi, Maliki yakin dengan terbukanya pintu Singapura-Batam bagi wisatawan dan perjalanan bisnis, tentu akan membuka peluang yang luas bagi geliat ekonomi kedua wilayah.

Tak bisa dipungkiri bahwa Singapura masih menjadi negara dengan jumlah investasi terbesar di Batam, Eropa dan Jepang kemudiannya.

Kementerian Investasi/BKPM RI menyebut sepanjang triwulan I-triwulan IV tahun lalu, Singapura mencatatkan total investasi USD167,86 juta pada 1.019 proyek.

"Setelah jalur Singapura-Batam terbuka, saya optimis semua sektor, mulai dari pariwisata hingga industri akan kembali bangkit. Investasi semakin menggeliat. Kalau sudah begitu, perekonomian insya Allah meningkat," Rudi optimis.


 

87