Home Internasional Harga Minyak Naik Dipicu Potensi Sanksi Baru Terhadap Rusia

Harga Minyak Naik Dipicu Potensi Sanksi Baru Terhadap Rusia

New York, Gatra.com - Minyak berjangka naik pada awal perdagangan pada hari Selasa, dipicu potensi sanksi terhadap pasukan Rusia di Ukraina menyusul dugaan terjadinya kejahatan perang, sehingga menambah kekhawatiran akan gangguan pasokan, sementara pembicaraan nuklir Iran juga terhenti.

Dikutip Reuters, Selasa (5/4), minyak mentah berjangka Brent naik US$ 1,58, atau 1,5 persen, menjadi US$ 109,11 per barel, sementara minyak berjangka West Texas Intermediate AS naik US$ 1,61, atau 1,6 persen, menjadi US$ 104,89 per barel pada pukul 00.28 GMT.

Kedua kontrak tersebut sempat melonjak lebih dari US$2 per barel setelah menteri industri Jepang Koichi Hagiuda mengatakan bahwa Badan Energi Internasional (IEA), masih mengerjakan rincian pada putaran kedua yang direncanakan dari rilis minyak.

Kontrak berjangka telah diselesaikan lebih dari 3 persen pada hari Senin di tengah ancaman sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, dan menyusul jeda pembicaraan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, di Wina. Potensi itu dapat menempatkan lebih banyak barel minyak Iran ke pasar. Iran menyalahkan Amerika Serikat karena menghentikan pembicaraan nuklirnya.

Konsultan Wood Mackenzie pada hari Senin memperkirakan anggota UE dan ekonomi maju termasuk Jepang dan Korea Selatan dapat "menukar" sekitar 650.000 barel per hari minyak mentah Rusia, dengan kadar dan volume yang sama. Ini terutama akan datang dari volume Timur Tengah, yang biasanya dibeli oleh Cina dan India.

Mangalore Refinery and Petrochemicals Ltd. yang dikelola negara bagian India membeli 1 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan bulan Mei, dipicu akibat diskon besar-besaran yang ditawarkan.

"Perdagangan minyak mentah global akan diseimbangkan kembali dengan 'pertukaran minyak mentah' antara ekonomi maju yang 'bersanksi sendiri' dan pasar berkembang," kata konsultan pengelola untuk Wood Mackenzie, Alex Sun. 

Ia mencatat bahwa diskon tajam minyak Rusia telah menciptakan peluang pembelian. bagi China untuk mengisi menurunnya cadangan strategisnya.

90