Home Nasional Pemkab Ende Undang Jokowi Ikuti Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022

Pemkab Ende Undang Jokowi Ikuti Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022

Ende, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten Ende akan mengundang Presiden RI, Joko Widodo untuk menghadiri Perayaan hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2022 mendatang di kota Ende Provinsi NTT.

"Pancasila itu dilahirkan Bung Karno dari isi perut bumi Ende. Oleh karena kami akan mengundang Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menghadiri Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 mendatang," kata Bupati Djafar Ahmad ( 4/4).

Dengan kehadiran Presiden Jokowi jelas Djafar, Pemerintah Kabupaten Ende akan mendorong Ende menjadi pusat belajar Pancasila bagi generasi muda bangsa di Ende khususnya dan secara nasional umumnya.

“Kami upayakan agar Presiden bisa mengeluarkan satu keputusan untuk Ende menjadi pusat belajar pancasila. Baik itu secara khusus untuk Ended an secara nasional,” jelas Djafar.

Ende urai Bupati Djafar merupakan bagian penting dari sejarah Kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, saaat Bung Karno dibuang ke Ende oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 1934 – 1938 dibawah pohon Sukun Bung Karno merenung dan menghadilkan lima sila Pancasila.

“Saat ini kami tengah melakukan beragam persiapan, termasuk membenahi situs sejarah yang terkait dengan Bung Karno. Kami upayakan agar sebelum 1 Juni perayaan 1 Juni perayaan hari lahirnya Pancasila semua sudah mantap. Karena Pressiden Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi situs Bung Karno ini ,” kata Djafar.

Seperti diberitakan Majalah Gatra sebelumnya kota Ende di Provinsi NTT ini justru telah “menghidupkan” sang Proklamator selama kurang lebih empat tahun ketika sang orator berkharisma tinggi ini dibuang ke Ende oleh kaum Kolonial tepatnya tahun 1934 hingga 1938.

Berbagai kisah menunjukkan bahwa justru di Ende, Bung Karno memperoleh ilham pertama yang akhirnya melahirkan lima sila yang hingga kini kita akui sebagai dasar negara kita. Tempat pembuangan Bung Karno di Ende sekarang dilestarikan sebagai salah satu objek wisata.

Selama di Ende, Bung Karno mengadakan permenungan di tempat-tempat khusus, beliau bertapa dan bersemadi di bawah sebuah pohon sukun yang kini sudah tidak ada lagi. Pemerintah setempat kemudian menanam kembali pohon bersejarah itu di tempat yang sama sebagai kenangan akan masa lalu Soekarno di Ende.

Sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia mencatat bahwa Ende termasuk salah satu tempat yang sempat dihuni Soekarno, selain Bengkulu dan tempat-tempat lain di Republik ini. Empat tahun dia hidup dan bergaul bersama sedikitnya 5.000 warga Ende. Waktu empat tahun bukanlah suatu rentang waktu yang panjang, apalagi predikat Bung Karno saat itu sebagai “orang buangan” kaum kolonial. Selama empat tahun dilaluinya dalam kungkungan ketidak bebasan. Dia dan keluarganya harus tunduk pada aturan yang dikeluarkan kaum kolonial, dan memang sebagai manusia, Bung Karno selain taat dia juga sesekali tidak menuruti segala aturan main kaum kolonial.

 

250