Home Kebencanaan Pemetaan Jalur Mudik Rawan Longsor Dinilai Mendesak

Pemetaan Jalur Mudik Rawan Longsor Dinilai Mendesak

Karanganyar, Gatra.com - Pemetaan jalur lalu lintas rawan longsor mendesak dilakukan jelang mudik lebaran. Tujuannya mengantisipasi pengguna jalan mengalami celaka, apabila bencana alam melanda.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dishub PKP) Karanganyar Bambang Prasetyo mengakui dibutuhkan sarana kelengkapan jalan dan rambu di ruas rawan longsor. Hanya saja, pemasangannya terganjal titik rawan yang kerap berpindah.

"Titik-titik rawan longsor berpindah-pindah. Kalau hanya mengandalkan database pada tahun lalu, kurang akurat dan bisa saja tidak tepat. Sehingga kami akan segera berkoordinasi dengan BPBD mengenai identifikasi titik rawan terkini," katanya kepada Gatra.com, Selasa (5/4).

Identifikasi tersebut mengawali penyiapan jalur alternatif yang dilewati kendaraan apabila terjadi longsor sampai menutup ruas jalan. Identifikasi tersebut juga menakar kemampuan logistik pemasangan rambu peringatan.

Ia mengakui tak ada anggaran pengadaan rambu pada tahun ini. Namun masih terdapat persediaan rambu dan anggaran pemeliharaan yang dapat dipakai memasangnya dengan skala prioritas.

"Rambu yang ready relatif kurang jika dibanding luasan jalan di Karanganyar. Masih juga kebutuhan rambu peringatan longsor di banyak titik belum dapat dipenuhi. Bagaimanapun kondisinya, sebelum lebaran memang harus siap sarananya sampai fungsi traffic light. Pakai skala prioritas," ujarnya.

Sementara itu Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Karanganyar, Hartoko mengatakan jalur lalu lintas rawan longsor terdeteksi di wilayah lereng Lawu. Satu diantaranya jalan tembus Magetan, Jatim-Tawangmangu Karanganyar.

Terdapat empat titik tebing labil di ruas jalan nasional itu yang sering terjadi guguran material. Selain di sana, masih banyak ruas jalan milik kabupaten dan desa rawan longsor.

"Pada prinsipnya jalan yang melewati wilayah rawan longsor, disitu jalur rawan longsor. Bisa longsor ke bawah bisa tertimpa longsor dari atas," katanya.

Sebagaimana diberitakan seorang warga tewas akibat longsor. Korban bernama Yanto, warga Jatiyoso tersebut sampai terlempar dan kepalanya terbentur saat terjatuh di jurang. Longsoran terjadi di jalur penghubung Desa Beruk dengan Desa Wonorejo, Jatiyoso

1058