Batanghari, Gatra.com – Pemda Kabupaten Batanghari berharap ancaman abrasi Sungai Batanghari tak lagi jadi momok bagi puluhan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di Lorong Orang Kayo Hitam, Muara Bulian. Kini, semua warga telah menempati rumah relokasi bantuan pemerintah setempat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Batanghari, A. Shomad menyebut, rumah relokasi 30 KK berlokasi di samping Pasar Ternak.

"Serah terima kunci rumah relokasi berlangsung akhir pekan lalu, namun sebelum mereka menerima kunci, kita undi terkait posisi masing-masing calon penerima rumah," ujarnya kepada Gatra.com, Selasa (5/4).

Tujuan pengundian sebelum penyerahan kunci rumah, kata Shomad, agar tak ada miskomunikasi. Paling penting dari undian adalah mencegah aksi rebutan calon penerima rumah.

"Setelah kita serah terima kunci, hari itu juga kita sampaikan kewajiban mereka segera menempati rumah relokasi itu," ucapnya.

Dari jumlah 30 warga penerima rumah relokasi, kata Shomad, 10 KK merupakan warga terdampak abrasi. Namun ada empat rumah sudah ambruk. Makanya mereka diwajibkan harus segera menempati rumah relokasi ini.

Dinas Perkim masih terkendala aliran listrik. Ketersediaan air bersih serta fasilitas lainnya, tak ada masalah. Ia menyebut kebijakan empat warga terdampak abrasi jadi prioritas aliran listrik, agar mereka segera menempati rumahnya.

Menurut Shomad, Pemkab Batanghari melalui Dinas Perkim telah menganggarkan dana aliran listrik rumah relokasi 30 KK melalui dana APBD 2022. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN Rayon Muara Bulian.

"Paling lama dalam bulan ini sudah masuk untuk aliran listriknya," kata Shomad.