Home Nasional Presiden Jokowi Tegur Menteri Soal Kenaikan Harga Migor dan Pertamax

Presiden Jokowi Tegur Menteri Soal Kenaikan Harga Migor dan Pertamax

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya tetap memantau perkembangan harga-harga komoditas, utamanya pangan dan energi, yang mengalami kenaikan sebagai dampak dari situasi geopolitik di Rusia dan Ukraina.

“Amerika inflasinya saat ini sudah di angka 7,9 yang biasanya dibawah 1. Di Uni Eropa sudah masuk angka 7,5 persen yang biasanya juga kira-kira hanya di angka 1, Turki sudah di angka 54. Angka-angka seperti ini akan membawa kita yang saya sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya, Rabu (6/4).

“Nggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, nggak mungkin. Oleh sebab itu kemarin naik Pertamax, oleh sebab itu kewaspadaan yang tinggi ini harus setiap hari, setiap minggu harus dihitung terus, bagaimana harga gas dan terutama memang selain harga energi dan juga harga pangan,” imbuh Presiden.

Presiden menyampaikan barang-barang kebutuhan pokok juga sudah mulai naik, utamanya masalah ketersediaan pasokan dua hal pangan maupun energi apalagi menjelang lebaran.

“Anggota kabinet semua menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan, pernyataan-pernyataan kita, harus memiliki sense of crisis harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat,” jelasnya.

Kepala Negara juga mengingatkan jangan sampai pemerintah tidak dianggap bekerja oleh masyarakat.

“Tidak ada statement tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah 4 bulan tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi. Yang kedua Pertamax, menteri juga tidak menjelaskan apa-apa mengenai ini, hati-hati. Kenapa Pertamax diceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu lho. Nggak ada yang berkaitan dengan energi, nggak ada,” jelas Jokowi.

“Kita ini diam semuanya nggak ada statement, hati-hati. Dianggap kita ini nggak ngapa-ngapain nggak kerja atau mungkin nggak ngapa-nagapain nggak kerja,” tandasnya.

65