Home Regional Nilla Aldriani, Kartini Bidang Hukum: Kerja, Jangan Lupa Bahagia

Nilla Aldriani, Kartini Bidang Hukum: Kerja, Jangan Lupa Bahagia

Semarang, Gatra.com- Menjadi penegak hukum adalah profesi mulia yang disandang seseorang. Profesi tersebut tentu saja berbanding lurus dengan banyaknya tugas dan pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga.

Para pendekar hukum itu harus bersedia dipindahtugaskan ke mana saja, bahkan rela meninggalkan anak dan keluarganya. Tapi hal itu tak menyurutkan semangat dan prestasi bagi seorang Nilla Aldriani, SH, MH yang saat ini menjabat sebagai Kasi Perdata pada Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng.

Sebagai 'Kartini modern' penegak hukum yang bertugas di bidang perdata, Nilla tak hanya piawai di bidang perdata, tapi juga di bidang pidana umum dan pidana khusus. "Prinsip hidup saya ya tetap semangat dalam bekerja. Pekerjaan dan tugas apa pun, kalau dilakukan dengan semangat akan dapat diselesaikan dengan mudah. Satu lagi, jangan lupa bahagia," kata Nilla, saat ditemui di kantornya, Jalan Pahlawan 14, Rabu (6/4).

Bersama timnya, banyak torehan prestasi yang diraih oleh ibu tiga orang anak ini. Pada Bidang Tindak Pidana Umum (Pidum), ia pernah menuntut mati tiga terdakwa perkara pembunuhan.

"Saat bertugas di Kejari Purworejo, beberapa kali memenangkan gugatan di PTUN Semarang mewakili Bupati dan KPU Purworejo tahun 2010-2015. Pernah juga tugas sebagai Kasi Pidum Solo mennagani perkara-perkara menarik perhatian masyarakat. Juga memenangkan gugatan perdata pada Kejari Solo yang digugat untuk perkara Pidum," jelas perempuan yang menjadi Jaksa sejak tahun 1999 lalu itu.

Saat kembali bertugas di Kejari Purwokerto sebagai Kasi Pidsus, ia sempat mengungkap korupsi dana jaminan pengaman sosial Kemenaker untuk warga terdampak Covid-19 sebesar Rp2,1M. Ia juga yang menangani perkara korupsi di UPT Pegadaian Pasar Cerme dan korupsi dana PNPM di Purwokerto.

Mutakhir, ia bersama dengan Asdatun dan Tim Datun Kejati Jateng baru saja memperoleh penghargaan dari Perum Bulog karena berhasil memulihkan aset negara berupa tanah dan bangunan di daerah Cakrawala Semarang yang bermasalah sejak tahun 1983.

Sebelumnya mereka juga mendapat penghargaan dari Kepala BKKBN Pusat, Dr Hasto Hasto Wardoyo karena berhasil menyelamatkan aset dsn gedung Diklat milik BKKBN Pati senilai Rp20 M lebih.

Saat ditanya apa resepnya sehingga berhadil meraih prestasi-prestasi itu, dengan enteng Nilla menjawab karena kerja dengan bahagia. "Karena semua tugas dan pekerjaan dilakukan dengan enjoy dan bahagia, dinikmati sambil selalu belajar. Jadi ditempatkan di mana pun, kita harus menikmatinya sehingga bekerja nyaman. Jangan lupa bahagia," pungkas Nilla.

1168