Home Pendidikan Buku Pendidikan untuk Peradaban, Cara Rektor UNNES Maknai Dinamika Pendidikan

Buku Pendidikan untuk Peradaban, Cara Rektor UNNES Maknai Dinamika Pendidikan

Semarang, Gatra.com - Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, meluncurkan dua buku sekaligus pada awal Ramadan 1443 H. Salah satu buku tersebut berjudul, Pendidikan untuk Peradaban.

Buku ini berisi sejumlah gagasan Prof Fathur yang ditawarkan kepada masyarakat dan pemerintah agar pendidikan di Indonesia makin cemerlang.

“Kita tahu, pendidikan adalah salah satu bidang kehidupan yang sangat dinamis. Hampir setiap hari, minggu, bulan, dan tahun ada pemikiran baru di bidang tersebut. Saya ingin mengambil hikmah dari dinamika tersebut sehingga dapat menemukan makna di balik perubahan yang terus berjalan,” katanya dalam acara peluncuran buku, Kamis (7/4).

Baca Juga:

Ramadan Bulan Ilmu, Rektor UNNES Luncurkan Dua Buku

Salah satu contoh dinamika dalam dunia pendidikan, katanya, adalah lahirnya kebijakan progresif yang diinisiasi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kebijakan itu, menurutnya, merupakan terobosan besar karena menyodorkan sudut pandang baru dalam tata kelola pendidikan di Tanah Air.

“Terobosan itu tak hanya memengaruhi praktik belajar tetapi juga menawarkan paradigma baru yang membuat pendidikan dilihat dengan kacamata berbeda. Karena itu kebijakan tersebut juga melahirkan perubahan besar dalam praktik pendidikan di Tanah Air,” sebutnya.

Menurut Prof Fathur, dinamika dalam dunia pendidikan merupakan gejala yang sangat menarik dikaji, didiskusikan, dan direfleksikan. Dengan mengkajinya, kita akan memperoleh pengalaman intelektual yang seru dan bermakna.

“Kita tidak hanya punya pedoman melaksanakan kebijakan tersebut tetapi juga bisa menemukan makna filosofisya,” sebutnya.

Buku Pendidikan untuk Peradaban terdiri dari tujuh topik yang meliputi pendidikan tinggi, pendidikan dan sumber daya manusia, pendidikan dan agama, bahasa, budaya, kebangsaan, dan kepemimpinan.

Luasnya topik pembahasan, lanjut Prof Fathur, menunjukkan luasnya resonansi pendidikan di berbagai bidang kehidupan. “Hampir semua bidang kehidupan terkait pendidikan. Sebagai akademisi, saya mencermati bagaimana meningkatkan peran pendidikan di berbagai bidang tersebut. Dengan cara itu, kita bisa menemukan formula menjadikan pendidikan sebagai jalan memajukan peradaban,” jelasnya.

Dia berharap, peluncuran buku tersebut juga memotivasi mahasiswa dan dosen lain untuk terus menulis.

214