Home Pendidikan Menteri SBY, Fahmi Idris Raih Profesor Kehormatan dari UNP

Menteri SBY, Fahmi Idris Raih Profesor Kehormatan dari UNP

Padang, Gatra.com - Menteri Perindustrian Indonesia Periode 2005-2009, Fahmi Idris dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan oleh civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP).
 
Pengukuhan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dilakukan dalam Rapat Sidang Terbuka di Auditorium UNP, Sabtu (9/4). Dia disematkan gelar Profesor Kehormatan dalam Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
 
Dalam orasi ilmiahnya, pebisnis, politisi, yang juga akademisi 78 itu menyampaikan, mental model manajemen sebagai pendekatan tiga langkah humanistic management. Satu dari tiga langkah itu yakni penghormatan tanpa syarat terhadap martabat manusia.
 
"Kedua, integrasi refleksi etnis dalam pengambilan keputusan manajerial, dan ketiga keterlibatan aktif serta berkelanjutan para pemangku kepentingan," sebut Fahmi di podium.
 
Fahmi menjelaskan, humanistic management model ini terfokus pada pemulihan, perlindungan, serta promosi martabat yang membantu mengarahkan cara berbisnis dipahami dan dipraktikkan, membuka jalan yang berharga untuk penelitian, pengajaran, dan praktik.
 
"Model ini sangat relevan untuk mengatasi beberapa krisis global utama yang dihadapi umat manusia," ujarnya di hadapan sejumlah pejabat, politisi, petinggi, dosen, dan ratusan mahasiswa.
 
Selain itu, sebut Fahmi, ilmuan dan praktisi dituntut lebih pintar dalam memanfaatkan pasar dan bisnis untuk menciptakan suatu kemakmuran atau kesejahteraan bersama masyarakat luas. Baginya ada kewajiban moral menjadikan bisnis sebagai bagian dari solusi secara global.
 
"Sangat layak mendapatkan profesor, karena beliau mendapatkan dua doktor yakni dari Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Indonesia, sekarang profesor dari Universitas Negeri Padang," tutur Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang turut hadir saat itu.
 
Sementara Rektor UNP, Prof Ganefri, Ph.D menjelaskan, alasan pemberian gelar Profesor Kehormatan ke Fahmi Idris sudah melalui telaah dan uji akademis mendalam oleh civitas akademika UNP. Salah satunya mengkaji karya-karya Fahmi Idris selama ini.
 
Bukan itu saja, lanjut Ganefri, Fahmi Idris secara keilmuan sangat mumpuni, baik secara akademisi, politisi, bahkan pebisnis. Apalagi, Fahmi Idris dinilai sangat berjasa dalam pembangunan kampus UNP selama ini, baik secara akademik maupun non akademik. 
 
"Setelah ditelaah tim ahli, jadi Pak Fahmi Idris dinilai sangat layak, apalagi beliau juga pernah beberapa kali jadi menteri. Tentu ini ada efek positifnya, terutama dalam mengangkat reputasi UNP dalam bidang akademik," tukas Ganefri. 
234