Jakarta, Gatra.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Jokowi (PROJO), Handoko, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi sejumlah menteri yang menjadi biang kerok pemicu aksi demonstrasi mahasiswa di berbagai wilayah pada Senin (11/4).

Handoko dalam keterangan tertulis pada Selasa (12/4), menyampaikan, langkah tersebut harus dilakukan agar presiden tidak kembali menjadi sasaran selanjutnya ?terkait skenario politik menjelang Pemilu 2024.

“Harus diwaspadai, para pemain politik itu akan menyasar Presiden Jokowi menggunakan pintu masuk aksi massa dan kegagalan sejumlah menteri,” ujarnya.

Hadoko melanjutkan, DPP PROJO menyatakan, demonstrasi mahasiswa yang berujung penganiayaan berat telah mengungkap permainan politik kotor untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi.

Unjuk rasa yang dipicu kegagalan sejumlah menteri Kabinet Jokowi tersebut justru berbalik menunjukkan persekongkolan aktor-aktor politik.

“Mereka mencoba membuat masalah baru dengan menganiaya Ade Armando. Isu masa jabatan presiden dan kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat dicoba untuk ditambah dengan kasus kekerasan,” katanya.

Handoko meminta penegak hukum jangan hanya memburu pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando pada Senin yang kemarin. Tapi harus sampai kepada aktor di balik upaya sistematis untuk memanaskan situasi. Jika penegak hukum kurang tanggap, kasus tersebut justru akan menjadi pemantik masalah baru.

PROJO juga meminta masyarakat tidak terpancing permainan kotor aktor di balik aksi kekerasan. Pemulihan ekonomi dan kondisi sosial di masa pandemi Covid-19 yang sedang dilakukan pemerintah, jauh lebih penting daripada skenario politik jangka pendek yang tidak jelas juntrungnya.