Home Internasional Polisi Buru Pria Bersenjata dalam Serangan Kereta Bawah Tanah di Brooklyn

Polisi Buru Pria Bersenjata dalam Serangan Kereta Bawah Tanah di Brooklyn

New York, Gatra.com - Polisi Kota New York masih terus memburu hingga larut malam seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan pada Selasa di kereta bawah tanah di Brooklyn. Sebuah serangan yang menyebabkan 10 orang terluka akibat tembakan dan mengganggu situas Kota New York.

Associated Press, Rabu (13/4) melaporkan, pencarian difokuskan sebagian pada seorang pria yang menurut polisi telah menyewa sebuah barang yang mungkin terkait dengan penembakan tersebut.

Penyelidik masih meragukan dan tidak yakin apakah pria itu, Frank R. James, yang dianggap bertanggung jawab atas penembakan itu. 

Pihak berwenang sedang memeriksa sebuah video media sosial di mana pria berusia 62 tahun itu mengecam Amerika Serikat sebagai tempat rasis, yang dibanjiri kekerasan dan kadang-kadang mencerca wali kota, Eric Adams.

“Bangsa ini lahir dalam kekerasan, tetap hidup dengan kekerasan atau ancamannya dan akan mati dengan kekerasan. Tidak ada yang akan menghentikan itu,” kata orang disebut sebagai James dalam satu unggahan video.

Komisaris Polisi Keechant Sewell menyebut postingan itu dianggap "mengkhawatirkan" dan para pejabat memperketat keamanan terhadap Adams.

Polisi menyebut seorang pria bersenjata melepaskan granat asap di dalam gerbong kereta bawah tanah yang penuh sesak. Kemudian melepaskan sedikitnya 33 tembakan dengan pistol 9 mm. Lima korban tembakan berada dalam kondisi kritis namun diperkirakan akan selamat. Puluhan orang yang dilaporkan terhindar dari tembakan tetap dirawat karena menghirup asap atau akibat cedera lainnya.

Seorang penumpang, Jordan Javier, mengira suara letusan pertama kali yang dia dengar hanyalah buku yang jatuh. Lalu terengar letusan lagi, dan orang-orang mulai bergerak ke arah depan mobil, dan dia menyadari ada asap.

Javier menceritakan ketika kereta berhenti di stasiun, penumpang berlarian keluar dan diarahkan ke kereta lain di seberang peron. Penumpang menangis dan berdoa saat mereka pergi dari tempat kejadian.

"Saya hanya bersyukur masih hidup," katanya.

Penembak melarikan diri dan meninggalkan pistol, serta sejumlah barang bukti lainnya.

Kepala Detektif James Essig menyebut penyelidik mengarah ke James, yang memiliki alamat di Philadelphia dan Wisconsin. Sebuah mobil van ditemukan di dekat stasiun kereta bawah tanah. “Penyelidikan mengarah pada pria bersenjata itu ketika memasuki kereta,” kata Essig.

Beredar sebuah video YouTube yang berisi kata-kata kotor dan tidak senonoh yang tampaknya diposting oleh James. Pria kulit hitam, penuh dengan bahasa kekerasan dan komentar fanatik, yang menentang orang kulit hitam lainnya.

81