Home Ekonomi UKM Manufaktur Terus Bertahan Walau Digempur Pandemi

UKM Manufaktur Terus Bertahan Walau Digempur Pandemi

Solo, Gatra.com - Bidang bisnis yang sanggup bertahan selama dua tahun pandemi memang tak banyak. Salah satunya adalah molding atau pencetakan logam yang termasuk sektor usaha kecil di bidang manufaktur.

Geliat bisnis ini selama pandemi Covid-19 ditunjukkan PT Sinergi Solo Sejahtera milik Sutarmin. Selama pandemi, usahanya berkembang secara signifikan.

”Memang di awal sempat ada penurunan pendapatan karena perusahaan yang kami suplai sepi. Tapi enggak berlangsung lama, kami punya banyak relasi dan customer yang loyal,” kata Sutarmin, Kamis (14/4).

Selama ini ia membuat berbagai macam cetakan untuk produk rumah tangga, seperti cetakan gagang sapu, cetakan celengan dengan berbagai bentuk, gagang alat pel, hingga produk rumah tangga lainnya. Ia juga menjadi pemasok beberapa industri manufaktur besar.

”Ada pabrik lemari di Surabaya, pabrik sparepart otomotif di Yogyakarta, dan jadi pemasok sparepart di PT INKA. Sejauh ini permintaan dari Solo ada, tapi lebih banyak dari luar,” katanya.

Selama dua tahun pandemi, Sutarmin berusaha untuk tidak merumahkan karyawannya. Bahkan sejauh ini jumlah karyawannya justru bertambah. Dari awalnya hanya empat orang, saat ini menjadi 12 orang.

Jumlah mesin yang digunakan pun meningkat. Awalnya ia hanya menggunakan satu mesin, namun saat ini ada lima mesin yang digunakan.

”Omzet juga bertambah. Dulu sekitar Rp150 juta, sekarang bisa sampai Rp250 juta - Rp300 juta per bulan. Mungkin akan tambah lagi saat saya nambah mesin lagi,” katanya.

Sutarmin bisa mengembangkan bisnisnya dengan baik karena ia menjadi Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Sejauh ini ia tidak hanya mendapat bantuan modal, melainkan juga ada perluasan jaringan pasar dan dapat mengenal komunitas baru.

”Sebelumnya saya hanya punya pelanggan dari Solo dan area lokal saja. Sekarang saya sudah kirim produk ke luar kota. Bahkan pandemi orderan tetap ada,” katanya.

Ketua YDBA Sigit P. Kumala mengatakan sebanyak 48 UKM di Solo Raya menjadi binaan YDBA. Mayoritas UKM itu bergerak di bidang manufaktur. Sisanya adalah UKM di bidang pertanian, kerajinan, dan makanan.

”Sejauh ini pembinaannya meliputi proses, perizinan, hingga marketing. Bahkan termasuk pengawasan dalam finansial hingga SDM,” katanya.

884