Home Hukum Tak Percaya Jokowi, Mahasiswa Geruduk DPRD Sukoharjo, Sampaikan 6 Tuntutan

Tak Percaya Jokowi, Mahasiswa Geruduk DPRD Sukoharjo, Sampaikan 6 Tuntutan

Sukoharjo, Gatra.com- Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Sukoharjo, menggeruduk Kantor DPRD Sukoharjo, Senin (18/4/2022). Dalam aksi ini, mereka menyampaikan enam tuntutan.

Dari pantauan di lokasi, para peserta aksi terlebih dahulu melakukan long march dari Kantor Kelurahan Mandan menuju kantor DPRD Sukoharjo. Setelah berjalan kurang lebih 200 meter, dilanjutkan dengan orasi di halaman kantor DPRD Sukoharjo. 

Sejumlah spanduk bertulisan tuntukan dibentangkan dalam aksi ini. Masalah kenaikan harga kebutuhan pokok, BBM, dan PPN, serta isu tiga periode masih menjadi tuntutan mahasiswa.

Koordinator lapangan, Fierdha Abdullah Ali mengatakan, ada enam tuntutan yang dibawa mahasiswa dalam aksi ini, yakni mendesak PEMDA Sukoharjo untuk menurunkan harga minyak goreng, mengkaji Ulang dan Menunda Realisasi Kenaikan PPN periode 1 april 2022 atas amanat UU Nomor 7 Tahun 2021 dengan melihat sudut pandang keberpihakan kepada masayarakat, menolak kenaikan harga pertamax dan menjamin ketersediaan pertalite di Sukoharjo, menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden, menolak wacana tiga periode jabatan Presiden dan mendesak penyelenggaraan pemilu sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan.

Meski pemerintah telah memastikan tak adanya perpanjangan masa presiden, yang sudah disampaikan langsung Presiden Joko Widodo. Namun mahasiwa tetap menyuarakan hal tersebut.

"Kita anggap bahwa, statement yang disampaikan bapak presiden tidak bisa kita pegang 100 persen. Karena ada drama dari beberapa oknum di sekitar pak Jokowi, yang mengeluarkan statement yang menjurus pada wacana tiga periode," katanya.

Dia juga menegaskan, bahwa mahasiwa masih akan mengawal agar rencana tiga periode tersebut tidak terlaksana. Sebab, wacana tiga periode ini melanggar konstitusi dan UUD.

"Jika ada penjabat yang bilang memiliki big data soal penundaan Pemilu, kami menyatakan diri tidak percaya atas big data itu. Itu mengada-ada, basisnya tidak jelas, ditanya tidak membuka, maka kami tidak bisa menjadikan itu sebagai dasar argumentasi yang rasional," ucapnya.

Setelah melakukan orasi sekitar satu jam, para peserta demo ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Sukoharjo Eko Sapto Purnomo, dan Giyarto. Eko Sapto Purnomo menyampaikan, pihaknya menyambut baik kedatangan mahasiswa ini. 

"Yang menjadi kewenangan kami, akan kami tindaklanjuti. Tapi jika ini kewenangan pusat, akan kami salurkan sesuai jalurnya," tandasnya.

1077

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR