Home Nasional BSKDN Kemendagri: Pemda Harus Punya Data untuk Susun Strategi Inovasi

BSKDN Kemendagri: Pemda Harus Punya Data untuk Susun Strategi Inovasi

Jakarta, Gatra.com – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto, mengatakan, pemerintah daerah (pemda) harus memiliki informasi dan data yang cukup untuk menyusun rencana atau strategi dan program inovasi.

Eko dalam keterangan pers, Selasa (19/4), menyampaikan, informasi dan data sangat menentukan perkembangan inovasi di suatu wilayah. Pemda yang jeli memanfaatkan data, berarti siap melakukan berbagai perubahan di daerahnya.

“Data itu penting. Dengan data yang lengkap, kita dapat mengevaluasi dan selanjutnya meningkatkan inovasi daerah kita,” katanya dalam seminar inovasi daerah bertema “Menciptakan Ekosistem Inovasi Daerah Menuju Paser Maju, Adil, dan Sejahtera” di Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurutnya, evaluasi menggunakan data akan memudahkan pemda untuk mengenali apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan daerahnya, termasuk dalam meningkatkan lagi inovasinya.

[Dengan data] kita pelajari betul Pak, di mana [inovasi] yang menurun, itulah yang kita kejar. Di mana nilai yang sudah baik, kita tingkatkan,” katanya.

Eko juga menyampaikan, pemda yang cakap membaca informasi tidak akan kekurangan ide dalam menyusun aneka program inovasi. Pemda dapat mengamati inovasi yang dilakukan daerah lain yang dinilai cukup baik.

“Kemudian kita modifikasi dan sesuaikan dengan situasi daerah kita. Supaya ada progres,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser, Mukin, menyambut gembira kegiatan ini. Arahan Eko, menurutnya, akan membantu Kabupaten Paser untuk mempertahankan bahkan meningkatkan Indeks Inovasi Daerah yang diraih kabupatennya.

“Kami terus bersinergi untuk membangun sistem inovasi. Pada tahun 2020 lalu, Kabupaten Paser meraih predikat Kabupaten Sangat Inovatif. Kabupaten Paser pun meraih peringkat tertinggi dari seluruh kabupaten di Kalimantan Timur. Namun tahun 2021, kita sedikit turun menjadi Inovatif,” kata Mukin.

Ia optimistis bahwa tahun ini akan ada peningkatan signifikan dalam raihan indeks inovasi daerahnya arena ada dukungan penuh dari berbagai pihak. “Terlebih lagi dengan adanya agen perubahan,” katanya.

Agen perubahan, terang Mukin, adalah program kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengawal perubahan dan inovasi di Kabupaten Paser. Penguatan inovasi pada data dan informasi, sebagaimana disampaikan Eko, juga akan didukung oleh agen perubahan tersebut.

Sampai acara digelar, ia menceritakan, belasan perangkat daerah telah bergabung. “Ada pejabat eselon III dan II yang mendaftar menjadi agen perubahan. Pejabat eselon III yang bersedia [mendaftar] berjumlah sebanyak 18 pejabat, dan satu orang penjabat eselon II,” ujarnya.

97