Home Politik Isu Presiden 3 Periode, Dewan Minta Mahasiswa Tak Mudah Terprovokasi

Isu Presiden 3 Periode, Dewan Minta Mahasiswa Tak Mudah Terprovokasi

Kendal, Gatra.com- Aksi demonstrasi yang digelar ribuan mahasiswa beberapa waktu lalu diberbagai tempat menjadi sebuah pembahasan dalam acara Ngobrol Politik tentang isu-isu politik terkini dan buka bersama (Bukber) anggota DPR RI Mujib Rohmad dari Fraksi Partai Golkar bersama Ikatan Mahasiswa Kendal (Imaken) di Aula Ponpes Hidayatul Qur'an Kaliwungu, Selasa (19/4).

Hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPRD Kendal Muhammad Tommy Fadlurahman dengan para mahasiswa di Kendal dari UIN, Unwahas, UNNIS, STIKES kendal, STIK dan Politeknik Perkayuan KIK.

Menurut Muhammad Tommy Fadlurahman, aksi menyampaikan pendapat atau aspirasi sangat didukungnya, asalkan dilakukan dengan cara-cara elegan dan santun.  "Jangan kita kotori bulan Ramadan ini dengan aksi tidak terpuji. Sampaikan aspirasi dengan baik, tertib dan santun," kata Gus Tommy, Selasa (19/4).

Anggota DPRD Kendal dari Komisi C ini juga mewanti-wanti kepada mahasiswa agar dalam setiap menyampaikan aspirasi melalui aksi demo lebih hati-hati. Jangan sampai aksi yang digelar ditumpangi penumpang gelap yang akhirnya bisa menjadi provokator untuk melakukan hal-hal yang anarkis.

"Saat kalian (Mahasiswa) menggelar aksi, kami harapkan, jangan mudah terpancing, pastikan penyampaian aspirasi tetap berjalan damai. Jangan pula ada oknum yang menunggani," sebutnya.

Lebih lanjut Gus Tommy mengingatkan, agar kalangan mahasiswa juga cerdas menyikapi persoalan yang saat ini terjadi, karena pada dasarnya Presiden Jokowi membantah ingin melanjutkan jabatan presiden 3 periode. Karena menurut Presiden Jokowi, isu yang dilontarkan 3 periode ini, sama halnya menampar mukanya sendiri.

Sementara itu, Mujib Rohmad anggota Komisi X DPR RI menjelaskan terkait isu kelangkaan minyak goreng yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Penjelasan ini sekaligus untuk menjawab pertanyaan Ferry, salah satu mahasiswa UIN Semarang.

Menurut Mujib Rohmad, kelangkaan minyak goreng saat itu disebabkan karena ada perbedaan antara kebijakan dan fakta di lapangan.

"Itu bukan kesalahan pemerintah, karena di lapangan sering terjadi banyak kartel yang sengaja memainkan harga. Yang akhirnya menyebabkan antara kebijakan dan di lapangan berbeda," ungkap.

Disamping itu, kelangkaan minyak goreng tidak cuma menyangkut ranah pemerintah, tapi juga ranah kepolisian karna ada pelanggaran hukum.

Dirinya juga menegaskan, terkait isu Presiden 3 periode, mahasiswa harus menyikapinya dengan cerdas dan jangan sampai ditunggangi kepentingan politik sesaat.

"Idealisme mahasiswa adalah suatu hal yang baik. Solidaritas juga baik, tapi jangan sampai kebaikan-kebaikan itu dimanfaatkan untuk dijadikan alat-alat politik yang ingin membuat kegaduhan dan keresahan masyarakat," tandasnya.

 

202