Tangerang, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, menyebut ada kenaikan minat dari para Perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk perbanyak Program Studi (Prodi) sarjana terapan.

Menurut Wikan, sinyalemen ini selaras dengan program Kementerian yang mendorong peningkatan Prodi D3 di Perguruan Tinggi untuk segera beralih ke program sarjana terapan. Tahun ini saja pihaknya sudah mengeluarkan SK Pendirian prodi Sarjana Terapan sebanyak 113 Prodi.

"68 di antaranya dilakukan sukarela atau tanpa bantuan pendanaan pemerintah. Hanya 45 yang tahun lalu didukung dana Competitive Fund. Ini sinyal baik, dimana yang sukarela lebih banyak daripada yang dapat hibah,” ujar Wikan saat ditemui dalam kegiatan penyerahan SK di kawasan Tanggerang, Banten, Kamis (21/4).

Wikan juga menyebut, selama ini Kementerian tidak pernah memaksa PTV untuk upgrade atau mendirikan prodi sarjana terapan. Bahkan pihaknya tidak akan memberi sanksi bagi pihak yang memang belum siap untuk melakukan upgarading.

Hal ini ia maklumi sebab ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perlahan, dan semuanya tidak mudah. Utamanya, PTV dituntut harus bisa mengedepankan kualitas lulusan yang kompeten jadi tujuan program tersebut.

“Karena butuh adanya kerjasama dengan industri. Dimana industri masuk dalam penyusunan kurikulum hingga berkesempatan untuk menjadi pengajar disana. Syarat yang harus dipenuhi,” jelasnya.

Lebih jauh, Wikan menyebut, upgrading D3 menjadi sarjana terapan akan menguntungkan industri. Mereka semakin mudah mendapatkan lulusan yang kompeten, tidak hanya secara hard skill, tapi juga soft skill.

“Ini untuk memastikan lulusan sarjana terapan besar penguatan nya ada pada skill, teknisnya tidak kalah, dan kematangan soft skill lebih tinggi dari D3,” terangnya.