Home Kesehatan Wabah Hepatitis Anak di Amerika dan Eropa, Penyebabnya Tak Biasa

Wabah Hepatitis Anak di Amerika dan Eropa, Penyebabnya Tak Biasa

Atlanta, Gatra.com - Pihak Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan kepada para dokter di seluruh penjuru AS untuk memperhatikan gejala seperti penyakit hepatitis pada anak, yang dihubungkan dengan adanya infeksi adenovirus - sebuah virus yang menyebabkan flu.

Peringatan itu meminta para dokter untuk melaorkan setiap dugaan kasus penyakit yang tidak diketahui asal muasalnya kepada departemen kesehatan setempat.

Peringatan ini muncul menyusul adanya investigasi adanya klaster hepatitis yang terjadi pada anak-anak di Amerika Serikat dan Eropa. CDC mengatakan saat ini sedang bekerja sama dengan mitra kerja mereka di Eropa untuk memahami penyebab infeksi pada hati ini.

Sementara itu di Inggris, pejabat kementerian kesehatan sedang melakukan investigasi terhadap 108 kasus serangan tiba-tiba yang menyerang hati atai peradangan hati pada anak-anak.

Pihak Inggris pun menduga asal muasal penyakit ini dari adenovirus karena menurut pemeriksaan tidak ditemukan virus-virus yang biasa dikenal sebagai penyebab penyakit hepatitis A,B, C, D dan E.

Pihak kementerian kesehatan menyatakan 79 kasus terkonfirmasi di Inggris, 14 di Skotlandia dan 15 di Wales dan Irlandia Utara.

Lebih parah lagi, pihak Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UK Health Secutiry Agency-UKHSA) menyatakan 8 anak sampai harus melakukan transplantasi hati akibat serangan virus ini.

Kasus ini pertama kali muncul di Skotlandia pada akhir Maret lalu, dimana ditemukan tanda-tanda yang tidak biasanya pada seorang anak dengan peradangan hati.

Sebagian besar anak-anak yang dirawat berumur antara 1-5 tahun.

Salah satu petinggi UKHSA, Profesor Susan Hopkins menyebutkan bahwa para peneliti masih mencoba mencari tahu kemungkinan apa saja yang bisa menjadi faktor penyebab, tapi sebagian besar dipicu oleh adenovirus, sebuah virus yang biasa menyebabkan flu, muntah dan diare pada anak kecil.

“Transplantasi hati di kelompok ini memang jarang terjadi, tapi kita cukup perhatian dengan hal itu dan kami ingin tahu mengapa ini bisa terjadi dan apalagi yang bisa kita lakukan,” katanya kepada BBC.

Prof Hopkins mengatakan bahwa 77% anak yang terjangkit hepatitis ini positif terinfeksi adenovirus di tubuhnya.

Para penliti dan tim medis sedang menyelidiki apakah terjadi perubahan genom pada virus ini yang bisa menyebabkan mudahnya peradangan hati pada anak-anak.

Kemungkinan yang lain adalah adanya pembatasan yang dilakukan selama pandemi Covid-19 yang membuat anak-anak menjadi yang pertama kali terpapar adenovirus karena imunitas yang rendah.

Untuk meminimalisir infeksi, Prof Hopkins mengatakan supaya orang tua lebih ketat memperhatikan higienitas anak, utamanya dalam mencuci tangan.

Orang tua juga disarankan untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda hepatitis pada anak, seperti mata dan kulit yang menguning, urin berwarna gelap, kehilangan nafsu makan, sakit otot, gatal-gatal pada kulit.

134