Home Ekonomi Perekonomian Solok Tahun 2021 Mengalami Peningkatan 4,44 %

Perekonomian Solok Tahun 2021 Mengalami Peningkatan 4,44 %

Solok,Gatra.com- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kabupaten Solok mengalami pertumbuhan 4,44 % diangka 3,32% dibandingkan tahun 2020 yang pertumbuhannya terkontraksi, yakni minus 1,12%.

Kepala BPS Kabupaten Solok Hilda mengatakan Jika dibandingkan dengan tahun 2020, perekonomian Kabupaten Solok terlihat sudah mulai mengalami perbaikan. Meskipun damp, ak pandemi masih cukup terasa di tahun 2021 ini, hampir seluruh lapangan usaha ekonomi sudah mengalami pertumbuhan positif. 

"Nilai nominal PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Solok mengalami kenaikan dari sekitar Rp13.523 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp14,080 miliar di tahun 2021. Jika dibagi dengan jumlah penduduk di kedua tahun tahun tersebut, PDRB perkapita Kabupaten Solok pada 2021 meningkat sekitar 1,1 juta rupiah, dari Rp34,62 juta di tahun 2020 menjadi Rp35,72 juta di tahun 2021. Sehingga tidak berlebihan jika menyebut perekonomian ini mulai pulih dari hantaman pandemi covid-19,"  Kata Hilda 

Ia juga menyebut, peningkatan pendapatan perkapita biasanya tidak diiringi dengan penurunan ketimpangan pendapatan yang diukur dengan Rasio Gini. Sejak 2018 Rasio Gini di Kabupaten Solok selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun bahkan di masa pandemi sekalipun. 

"Ini mengindikasikan bahwa pembangunan ekonomi Kabupaten Solok cukup inklusif, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati sebagian besar masyarakatnya, pernyataan ini tergambar dari Rasio Gini Kabupaten Solok 2021 yang  hanya sebesar 0,246," ungkapnya. 

Menurut Hilda, mengukur kuantitas output perekonomian, pembangunan suatu daerah juga seyogyanya tidak mengabaikan kualitas pembangunan manusia. Terdapat beberapa indikator pengukurannya, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang di Kabupaten Solok angkanya mengalami peningkatan pada 2021.

Seperti halnya Rasio Gini yang selalu mengalami perbaikan meskipun dihantam pandemi covid-19. Demikian halnya dengan IPM yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun, dari 67,67 pada 2016 sudah menjadi 69,24 pada 2021. Ketiga unsur pembentuk IPM, yaitu umur harapan hidup, pendidikan dan pengeluaran perkapita, juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Selain IPM secara umum, IPG juga seringkali menjadi rujukan indikator pembangunan. Meski perlahan, IPG di Kabupaten Solok secara konsisten mengalami peningkatan sedari 2018. 

Ia juga menjelaskan jika dilihat dari struktur perekonomian Kabupaten Solok, sampai saat ini masih didominasi oleh Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang menyumbang sepertiga (33,48%) meskipun perannya semakin berkurang.

"Hasil Survei Angkatan Kerja 2021 mencatat 56,24% masyarakat Kabupaten Solok berusaha di sektor Pertanian. Meskipun secara total, output ekonomi lapangan usaha ini meningkat. Namun, imbal hasil yang diterima oleh masyarakat yang berusaha di lapangan usaha tersebut untuk memenuhi kebutuhannya tergerus dengan semakin meningkatnya kenaikan harga-harga kebutuhan akibat inflasi," terangnya.

116