Home Sumbagsel Menanti Berbuka Puasa di Tepi Sungai Musi

Menanti Berbuka Puasa di Tepi Sungai Musi

Palembang, Gatra.com - Keberadaan Benteng Kuota Besak (BKB) di tepi sungai musi menjadi tempat favorit bagi warga Kota Palembang, terutama di bulan ramadan ini untuk bersantai sembari menanti waktu berbuka puasa.

BKB merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Palembang, sekaligus cagar budaya Indonesia. Tempat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung lokal maupun luar. Dengan pemandangan Sungai Musi, serta gagahnya Jembatan Ampera terbentang indah memanjakan para pengunjung.

Menjelang sore (jelang berbuka puasa), selama ramadan, BKB tidak pernah sepi pengunjung. Tradisi jalan-jalan sore (ngabuburit) yang hidup di masyarakat, di tempat-tempat destinasi wisata di Kota Palembang, tidak luput dari pedagang kaki lima menjajakan mulai dari minuman kemasan hingga kuliner khas ‘wong kito’.

Bulan puasa atau bulan ramadan membawa tradisi yang menjadi turun temurun, ngabuburit menjadi tradisi yang tak lepas dari bulan suci bagi umat Islam, kegiatan menunggu waktu berbuka ini diisi dengan kegiatan seperti berburu takjil, bersepeda, memancing dan lain sebagainya.

“Saya datang ke sini (BKB) untuk ngabuburit bersama keluarga dan berwisata kuliner di BKB, karena viewnya yang indah dan kuliner yang murah-murah. Juga banyak permainan untuk anak-anak, jadi tidak bosan walaupun sering ke sini,” tutur Ina, salah satu pengunjung yang ditemui saat asyik bercengkerama bersama keluarga, Sabtu (23/4).

Suasana berbuka di warung Terapung Cik Emy, Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang, Minggu (24/04). (GATRA/Sri Astuti)

Warung Terapung Cik Emy menjadi salah satu tempat favorit berbuka puasa. Warung unik yang mengapung di Sungai Musi ini menyediakan berbagai macam menu hidangan dan minuman di antaranya Model Ikan, Tekwan, Pempek Kapal Selam, Lenggang Goreng, Es Jeruk, Es Teh, Es Teh Tarik, Es Capucino, Kopi dan menu lainnya.

Warung Terapung Cik Emy, dibuka dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB pada hari biasa. Sedangkan pada bulan suci Ramadan dibuka pada pukul 16.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB.

“Makan di warung terapung rasanya beda dari tempat makan yang biasa-biasa. Di sini kayak ada tantangan baru gitu, makanannya juga enak dan harganya terjangkau. Terus saya juga sering ke sini kumpul bersama keluarga, biasanya pada saat weekend seperti Sabtu dan Minggu,” ujar Fremia Herawati salah satu pengunjung Warung Terapung Cik Emy.

Sementara, Desi Yanti, pemilik warung Terapung Cik Emy mengaku, di bulan suci ramadan tahun ini pengunjung sudah normal setelah melandainya Covid-19. Karena sejak Covid-19 melanda, nyaris perekonomian UMKM ambruk. Namun sekarang sudah jauh membaik.

“Kalau omset, pada hari biasa mencapai 3 juta per harinya. Di bulan Ramadan memang berbeda, karena ramai saat berbuka puasa saja,” ujarnya. (magang/ Sri Astuti dan Ricky Candra/ Ryan Wahyudi/Ayu Sholekhah)

269