Home Milenial Komitmen PT HM Sampoerna Tbk. Dorong Perekonomian Nasional

Komitmen PT HM Sampoerna Tbk. Dorong Perekonomian Nasional

Jakarta, Gatra.com - PT HM Sampoerna Tbk. yang merupakan anak perusahaan dari Philip Morris International (PMI) berkontribusi besar terhadap peningkatan iklim bisnis di Indonesia. Bahkan total investasi sejak akuisisi Sampoerna oleh PMI pada 2005 lalu mencapai USD 6,1 miliar, atau senilai dengan Rp87,5 triliun.

President, South & Southeast Asia PMI Stacey Kennedy menuturkan, dana tersebut disalurkan untuk meningkatkan perekonomian nasional. Salah satunya ialah melalui serapan tenaga kerja, karena banyak karyawan lokal dalam jumlah besar. “Tidak hanya menghidupi karyawan kami dan keluarganya, melainkan juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar, mengingat hal ini dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia,”

Selain itu, Sampoerna juga terkenal dengan program kesejahteraan sosial yang menyasar masyarakat luas, utamanya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui serangkaian pelatihan dan pendampingan yang diberikan, UMKM binaan perusahaan ini akhirnya dapat mandiri secara finansial.

“Kami mendukung prinsip inklusi selama bertahun-tahun. Sejak kami meluncurkan Sampoerna Retail Community (SRC) pada tahun 2008, kini SRC berkembang menjadi lebih dari 160.000 toko kelontong yang diberi pembinaan dan dilatih,” ucap Stacey, saat wawancara di One Pacific Place Jakarta, Kamis (21/04).

Menurutnya, setelah bergabung dengan SRC, omzet pelaku UMKM meningkat. Persentasenya mencapai lebih dari 50%. Jumlah ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

“Aspek lain yang kami fokuskan pada inklusivitas adalah untuk memastikan investasi bisnis dalam ekosistem inklusif dari perusahaan besar hingga UMKM, dan Sampoerna ingin memberikan contoh tentang apa yang kami lakukan dengan SRC dan banyak pilar lainnya,” ucap President, South & Southeast Asia Philip Morris International.

Mendorong Ekspor

Stacey mengatakan, PMI telah berinovasi menghasilkan produk yang lebih baik. Studi klinis terhadap produk tembakau terus dilakukan. Pembangunan pabrik di Karawang juga sudah berjalan sejak tahun lalu, untuk mendukung produksi batang tembakau untuk IQOS di Indonesia. IQOS merupakan produk tembakau yang dipanaskan.

“Produk tembakau yang dipanaskan adalah alternatif yang jauh lebih baik daripada rokok yang dibakar. Produk ini juga menggunakan tembakau Indonesia. Akan diproduksi oleh orang Indonesia, dan dijual tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh Asia Selatan dan Tenggara,” ujarnya.

Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis menuturkan IQOS diperkirakan dapat dipasarkan secara komersial pada akhir 2022. Ia berharap, produk baru ini mampu meningkatkan kualitas produksi tembakau di Indonesia.

“Investasi ini menunjukkan kepercayaan kami terhadap perekonomian Indonesia. Kami sepenuhnya selaras dengan prioritas pemerintah dalam mendorong ekspor. Investasi kami tidak hanya fokus untuk pasar domestik, tetapi juga untuk ekspor. Kami sangat bangga akan hal ini dan menantikan [IQOS],” katanya.

 

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR